AIIB Setujui Dana Investasi Sebesar USD 691,5 Juta untuk Biayai 4 Proyek Infrastruktur di Indonesia

proyek infrastruktur, infrastruktur indonesia, aiib, pendanaan infrastruktur, sumber dana infrastruktur, kppip, pembangunan infrastruktur, nusantaranews
Salah satu proyek infrastruktur di Indonesia yang dibiayi Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). (Foto: Istimewa/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta — Dewan Direksi Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) telah menyetujui dana investasi sebesar USD691,5 juta untuk membiayai empat proyek infrastruktur di Indonesia. Melalui pembiayaan bersama Bank Dunia dan Pemerintah Republik Indonesia, keempat proyek ini akan membantu mendorong kemajuan ekonomi dan ikut memperkecil kekurangan pendanaan infrastruktur Indonesia.

Dari total 87 negara anggota, saat ini Indonesia berada di peringkat kedua sebagai negara yang paling banyak mendapatkan pendanaan dari AIIB. Namun demikian, menurut Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), tambahan dana sebesar USD 368,9 milyar masih diperlukan untuk mendukung implementasi dari rencana pembangunan pemerintah berjangka lima tahun.

Sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia telah mengalami pertumbuhan menakjubkan dengan pendapatan per kapita yang meningkat dari USD 2.200 di tahun 2000 menjadi USD 3.603 pada tahun 2016. Pertumbuhan ini diikuti dengan tuntutan terhadap pembangunan infrastruktur.

Sayangnya, investasi sampai saat ini belum sanggup memenuhi tuntutan tersebut. Investasi di bidang infrastruktur masih berkisar antara 3-4% dari Pendapatan Nasional Bruto (PNB). Dalam hal ini, Indonesia tertinggal dari Thailand dan Vietnam , yang menginvestasikan 7-8% dari PNB-nya untuk pengembangan infrastruktur.

“Defisit investasi ini tidak hanya mempengaruhi pembangunan infrastruktur baru, tapi juga menghambat proses rehabilitasi, operasional, dan peningkatan kualitas infrastruktur Indonesia yang sekarang,” kata Laurel Ostfield, Head of Communications and Development AIIB, Selasa (28/8/2018).

“Kami berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam pembangunan infrastruktur yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, tentu kami juga membutuhkan mobilisasi modal dari sektor swasta,” tambahnya.

Pada Selasa, 28 Agustus 2018, AIIB bekerja sama dengan Financial Times menggelar dialog FT-AIIB antara pemerintah dan perwakilan industri di Jakarta. Dalam dialog ini, akan dibahas beberapa hal terkait pembangunan infrastruktur, seperti metode mendapatkan pendanaan dari sektor swasta, kekhawatiran investor terkait transparansi dan risiko, serta menggali bagaimana skema kerjasama pemerintah-badan usaha (public-private partnership) bisa memobilisasi modal swasta dan keahlian teknis yang diperlukan sebuah negara.

AIIB telah menginvestasikan sumberdaya finansial dan keahlian dalam empat proyek infrastruktur berkelanjutan di Indonesia, yaitu dalam sektor manajemen air, pertanian, dan transportasi, dengan menjunjung tinggi integritas, tata kelola, dan perlindungan sosial serta lingkungan.

“Kami bertujuan untuk mencari solusi inovatif yang mengombinasikan modal dari swasta dengan bank pembangunan yang lain, pemerintah, dan sektor swasta,” kata Ostfield.

“Modal swasta bisa menjadi bagian penting dari solusi pembiayaan investasi infrastruktur di Benua Asia selama beberapa dekade mendatang. AIIB berharap dapat terus bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk mengakselerasi dan memperpesar skala kerjasama pemerintah-badan usaha melalui proyek-proyek yang ada saat ini,” jelasnya. (eda/gdn)

Editor: Gendon Wibisono

Exit mobile version