NUSANTARANEWS.CO – Bank investasi di Mesir, EFG Hermes tengah menggarap projek energi masa depan yakni energi baru terbarukan di Afrika Utara.
Kepala bidang energi EFG Hermes, Bakr Abdel Wahab menjelaskan bahwa rencananya pilot projek Mesir untuk energi masa depan sebanyak 400-500 megawatt ini mulai beroperasi dalam tiga tahun mendatang.
Selain melirik Afrika Utara, sebagai salah satu bank investasi terbesar di Timur Tengah, EFG Hermes saat ini juga tengah aktif menggenjot sektor energi terbarukan (EBT) di beberapa negara Eropa.
Dikutip dari Gulf News, Senin (25/12/2017) melalui sebuah perusahaan hijau bernama Vortex, mereka mengaku akan menjadi penyedia energi baru terbarukan dimasa depan.
Abdel Wahab menambahkan bahwa proyek yang ditargetkan oleh bank tersebut bernilai setidaknya $ 250 juta untuk investasi. Ditargetkan akan mampu menghasilkan EBT mencapai 2000 megawatt pada tahun 2020 dengan modal $ 500 juta.
Sebagai informasi, sejak munculnya pernjajian Paris beberapa waktu lalu, beberapa bank-bank investasi menggeser corak investasi mereka di sektor energi terbarukan. Ini menyusul ambruknya rezim sumber energi berbahan fosil yang mulai ditinggalkan.
Beberapa negara Eropa seperti Jerman dan Belanda misalnya saat telah menjadi sektor EBT sebagai tumpuan. Bahkan mereka memanfaatkan EBT sebagai komoditas baru di dunia energi. (*)
Pewarta/Editor: Romandhon