Ada Nuansa Politis di Balik Aksi Kejahatan Pembakaran Kendaraan Bermotor di Jawa Tengah

pembakaran kendaraan, aksi kejahatan, ipw, neta s pane, nuansa politis, jawa tengah, kendaraan bermotor, nusantaranews, nusantara news
Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW), Neta S Pane. (Foto: NET)

NUSANTARANEWS.CO, JakartaAksi kejahatan pembakaran kendaraan bermotor di Jawa Tengah ada nuansa politis di sebaliknya. Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW), Neta S Pane mendesak Polri segera mengungkap kasus pembakaran beruntun terhadap kendaraan bermotor di Jateng. Sebab dikhawatirkan kasus itu bisa menjadi gangguan terhadap Pilpres 2019.

“IPW prihatin karena sudah lebih dari seminggu tapi belum ada tanda-tanda kasus itu bakal terungkap,” kata Neta, Jakarta, Sabtu (9/2/2019).

“Motifnya masih misterius dan pelaku melakukan dengan sasaran acak sehingga sulit terlacak,” tambah dia.

Melihat cara kerjanya, kata Neta, aksi pembakaran ini dilakukan oleh orang yang sangat terlatih. Aksi pembakaran maupun percobaan pembakaran terhadap kendaraan di Jateng sudah terjadi 17 kali di Kota Semarang, 8 kali di Kabupaten Kendal, dan 1 kali di Kabupaten Semarang Aksi pembakaran kendaraan yang beruntun di Jateng ini adalah aksi kejahatan baru yang merupakan aksi teror yang sangat menakutkan masyarakat.

“Sayangnya jajaran kepolisian belum bisa bekerja cepat untuk mengungkap kasus ini, sehingga modus dan pelaku maupun jaringannya belum terungkap,” imbuhnya.

Menurut dia, akibat aksi teror model baru ini tidak hanya membuat warga Jateng resah tapi keresahan juga melanda wilayah lain. Untuk itu, kata Neta, jajaran Polda Jateng dan Mabes Polri perlu bekerja keras untuk menangkap semua pelaku dan komplotannya.

“Selain itu Polri harus mencari tahu, apakah aksi teror pembakaran kendaraan yang beruntun ini ada kaitan dengan politik atau tidak,” pintanya.

Sebab, lanjut dia, jika dilihat dari modusnya aksi pembakaran mobil yang beruntun ini bukan dilakukan pelaku kejahatan biasa dan bukan pula dilakukan oleh kelompok teroris. Dari aksi yang terlihat, pelaku tidak bekerja sendiri. Artinya ada kelompok lain di belakang para pelaku, yang sepertinya sengaja ingin memancing keresahan, kericuhan dan membuat kekacauan di wilayah Jateng.

“Bagaimana pun Jateng adalah wilayah paling panas menjelang pilpres 2019,” ucap Neta.

Hal ini dikarenakan Jateng adalah lumbung suara Jokowi, sementara kubu Prabowo membangun sejumlah posko pemenangan di sini.

“Jadi bukan mustahil ada kelompok tertentu yang memancing di air keruh untuk membenturkan kedua kubu. Ada pun aksi pembakaran kendaraan yang beruntun tersebut bisa jadi sebagai bagian provokasi untuk memancing di air keruh,” paparnya.

“Untuk itu Polda perlu bekerja cepat agar masyarakat tidak terprovokasi dan situasi menjelang pilpres di Jateng tetap terkendali,” lanjut Neta.

“Polda Jateng jangan takut siapa pun untuk mengungkap kasus ini. Semua yang terlibat harus ditangkap dan disapu bersih hingga ke jaringannya. Jika aksi ini dibiarkan, bukan mustahil kelompok ini beraksi ke daerah lain, misalnya ke ibukota Jakarta atau Jawa Barat,” pungkasnya.

(eda/ed)

Editor: Almeiji Santoso

Exit mobile version