12 Juli PBB Deklarasikan Hari Malala

hari malala, malala yousafzai, peraih nobel termuda, aktivis perempuan pakistan, perjuangan malala, pengabdian malala, nusantaranews
Malala Yousafzai. (Foto: Antonio Olmos)

NUSANTARANEWS.CO – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendeklarasikan tanggal 12 Juli sebagai Hari Malala.

Malala adalah nama depan dari seorang aktivis perempuan asal kota Mingora, Disrtrik Swat, Pakistan. Nama lengkapnya adalah Malala Yousafzai.

Perempuan yang kini berusia 21 tahun tersebut mendapatkan hadiah Nobel perdamain pada tahun 2014 silam atas perjuangannya melawan penindasan anak-anak dan pemuda yang tidak mendapatkan hak pendidikan.

Aksi heroik Malala dalam perjuangannya di bidang pendidikan terjadi pada tanggal 9 Oktober 2012 silam. Sepulang sekolah, Malala ditembak dalam sebuah upaya pembunuhan oleh sekelompok orang bersenjata yang disebut-sebut militan Taliban.

Malala sempat dirawat di Pakistan sebelum akhirnya diterbangkan ke Inggris guna mendpatkan perawatan di rumah sakit di Birmingham.

Sejak penembakan dan menjalani pengobatan, Malala tak pernah lagi kembali ke Pakistan, alih-alih ke kampung halamannya. Baru pada 31 Maret 2018 lalu Malala memutuskan untuk datang ke lembat Swat, daerah kelahirannya di Pakistan.

Meski sempat ragu untuk datang ke Swat lantaran pertimbangan keamanan, akhirnya peraih Nobel perdamaian termuda itu dikawal ketat oleh otoritas Pakistan. Kedatangan Malala dan keluarganya ke lembah Swat mendapat pengamanan dari aparat kepolisian yang berkoordinasi dengan pasukan militer Pakistan.

Pada 12 Juli 2013 silam, bertepatan dengan hari ulang tahunnya ke-16 Malala berpidato di depan Forum Majelis Kaum Muda di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat. Malala berpidato tentang sejumlah isu seperti hak perempuan dan perlawanan kebodohan.

Setelah pidato tersebut, PBB kemudian mendeklarasikan hari itu juga sebagai Hari Malala. Hari ini ditujukan untuk mewakili tujuan pendidikan bagi seluruh anak.

“Hari ini bukanlah hariku. Hari ini adalah milik setiap perempuan, setiap anak laki-laki, dan setiap anak perempuan yang berani bersuara tentang hak-hak mereka,” kata Malala kala itu. (red/nn)

Editor: Novi Hildani

Exit mobile version