NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Netralitas penyelenggara pilkada termasuk pengawas pilkada di Jember patut dipertanyakan. Pasalnya, ada sejumlah oknum yang berhasil dimanfaatkan untuk mendukung petahana untuk mengalahkan paslon Gus Fawait.
Sejumlah warga di kecamatan Tanggul Jember menangkap 10 orang oknum penyelenggara dan pengawas pemilu Tingkat kecamatan dan desa di kecamatan Tanggul. Mereka merupakan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (PANWASCAM), Panitia Pengawas Pemilu Kelurahan/Des (PKD) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).
“Mereka kami tangkap ingin melakukan persekongkolan jahat untuk memanipulasi proses pemilihan Bupati Jember. Diduga kuat mereka melakukan skenario untuk memenangkan Hendy Siswanto paslon Bupati Jember nomor urut 01 lawan dari Gus Fawait,” jelas Mohammad Ridwan salah satu warga, Selasa 19 November 2024.
Pria asli Tanggul Jember ini lalu menceritakan kronologis dari penangkapan 10 oknum tersebut diantaranya dimulai dari ketika sejumlah warga sedang minum kopi di salah sary cafe di wilayah tersebut.
“Lalu kami mendengar ada pertemuan perkumpulan panitia pemilu. Kemudian salah satu yang bernama Fajar dan warga berangkat ke lokasi tersebut” ujarnya.
Ridwan mengatakan dari pengecekan di lapangan akhirnya diketahui rencana tersebut. “Kami lalu menggrebek mereka dan menyerahkan kepada APH (Aparat Penegak Hukum) untuk diproses karena adanya pelanggaran pemilu tersebut,” jelasnya. Atas peristiwa tersebut, sambungnya, pihaknya berharap agar APH memproses seadil-adilnya atas temuan tersebut.
Sementara itu, dari informasi warga 10 oknum petugas yang diamankan warga diserahkan ke APH diantaranya bernama Jauhari (ketua PPK Tanggul), Rizal Rahmattulloh (Anggota PPK Tanggul), Wahyu (Ketua PPS desa Klatakan), Zaini (Anggota PPS Klatakan), Nanang Qosim (Ketua PPS Kramat Sukoharjo), Fahmi (ketua PPS Patemon), Agus Wahyudi (Ketua PPS Tanggul kulon), Abdul Gafur (Ketua PANWASCAM TANGGUL), Ishaq (PKD desa Selodakon), Dimas (PPS desa Selodakon).
Paslon cabup nomor 01 Hendy Siswanto tampaknya mulai putus asa atas mengalirnya dukungan masyarakat Jember untuk paslon nomor 02 Gus Fawait. Dengan menyandang status petahana, Hendy diduga melakukan berbagai cara termasuk mengerahkan petugas di tingkat kecamatan bahkan tingkat desa untuk berbuat curang saat pelaksanaan coblosan pilkada Jember yang dihelat pada tanggal 27 November mendatang. (Setya)