Oleh: Muslim Arbi*
NUSANTARANEWS.CO – Sebelum menulis lebih lanjut, penulis atas nama pribadi dan sesama anak bangsa dengan bangga dan syukur atas Allah Ta’ala atas prestasi yang dicapai oleh Lalu Muhammad Zohri di pentas Dunia. Selamat, barakallah.
Sama-sama dari Nusa Tenggara Barat. Zohri pemenang lari 100 U-28 Findlandia. TGB adalah Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat. Zohri (Zuhri) mengukir nama emas Indonesia di pentas Internasional penuh kekaguman karena berangkat dari kemiskinan dan keprihatinan keluarganya di Mataram.
Pengukiran nama emas di pentas yang sepi selebrasi. Bahkan bendera nya saja di pinjam dari Polandia yang terbalik. Sungguh nyesak dada ini bila memutar berkali-kali video lomba 100 m Findlandia itu. Video itu bercerita di mana di ajang Internasional yang penuh kebanggaan itu. Seperti tidak ada lagi pemerintah ini. Bahkan untuk sebelebrasi bendera pun dipinjamkan dari Polandia yang dibuat terbalik.
Sungguh tidak ada lagi rasa malu di Bangsa ini. Peristiwa ini mengindikasikan tidak ada Negara dan Pemerintah sekarang ini. Kalau ada tidak mungkin insiden sebelerasi kemenangan Zuhri itu tidak terjadi. Pantas saja kalau ada desakan kuat dari Rakyat dengan tagar #2019GantiPresiden semakin populer. Jangan salah kan Rakyat yang ingin kan segera ganti Presiden.
Akan halnya TGB (Tuan Guru Bajang), Gubernur yang terleruksa oleh KPK karena dugaan kasus Divestasi Tambang Emas Newmont NTB, kemudian sekarang ini berbalik dukung Jokowi untuk Pilpres 2019.
Kasus kemiskinan Zuhri di NTB adalah gambar nayata TGB gagal sebagai Gubernur NTB yang digadang-gadang sukses dan berhasil pimpin Daerah itu 2 periode.
Publik bingun. Apa yang dikerjakan TGB sehingga lebih banyak tebar pesona dan pencitraan sebagai seorang politis pemburu jabatan ketimbang Tugas dan Tanggung Jawab sebagai Kepala Daerah yang seharus nya di kerjakan.
Mengamati sosok TGB di seputar kasus yang mengelilinginya; ada sejumlah rumor dan isu panas yang menerpanya. Antara lain, publik Mataram maupun Pusat pertanyakan beberapa hal berikut:
1. Mengapa seteleh diperiksa KPK lalu, TGB yang tadinya terlihat beroposisi dengan Jokowi; berbalik dukung? Apakah KPK digunakan oleh Jokowi untuk sandera TGB? Bila TGB tidak segera dukung Jokowi; Akan segera ditersangkakan?
2. Kalau dugaan poin 1 (satu) di atas benar? Maka kasus TGB ini jadi bukti kuat bahwa KPK masih sebagai Komisi Pemberantas Korupsi yang bisa sewaktu-waktu dijadikan sebagai alat politik penguasa untuk tundukkan lawan-lawannya.
3. Kasus Kematian Dr Mawardi – Kepala RSUD Mataram yang hilang sampai hari ini tidak upaya serius untuk ungkap kasusnya. Padahal Dr Mawardi adalah orang Kepercayaan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang. Mengapa TGB cenderung diam membisu atas kasus ini?
4. Perkawinan kedua TGB dengan ponakan LPB, Erika Panjaitan-konon masih ponakan Menko Maratim dan meninggalkan istri pertamanya Dewi Rasyid – Puteri KH Abdur Rasyid -Kiai dan Ulama Kharsimatik di Tanah Bethawi (DKI) yang menyisakan luka mendalam di kalangan Keluarga Besar Alam KH Abdullah Syafei, Pendiri Perguruan Asyafiiyah di Jakarta.
5. Di kalangan aktifis tersebar rumor bahwa Luhut Panjaitan berperan besar di balik munculnya kasus TGB ini. Bahkan diduga; kenapa kasus TGB soal dugaan Korupsi Divestasi yang rugikan Negara Rp 2,5 Triliun bisa ngambang di KPK, apakah karena di KPK ada Basyariah Panjaitan yang masih saudara Luhut Panjaitan? Apakah kasus ini mau di jadikan sandera agar TGB dan Masyarakat Mataram dapat memberikan dukungan atas Jokowi di 2019? Atau TGB mau dipasangkan dengan Jokowi atas mainan Luhut pada Pilpres 2019 untuk raih dukungan suara Umat? Sebagaimana rumor keras di kalangan aktifis bahwa sebenarnya Jokowi ini mainan Luhut sejak Jokowo masih di Solo? Dan tidak pernah ada bantahan dari Luhut?
6. Kalau TGB itu Tokoh Mumpuni dan berkelas – maka kenapa Tokoh dan Ulama NTB di tingkat Nasional dan Dunia; Seperti Prof Dr Din Samsudin, Dan juga di pusat seperti: Hatta Taliwang, Fahri Hamzah, Salamudin Daeng, Muhammad Farouk, dll cenderung bersikap dingin atas kemunculan TGB di pentas perpolitikan nasional?
Di sini jelas; Lalu Muhammad Zuhri semakin menaikkan pamor Mataram dan NTB di Tingkat Nasional dan Internasional sebalik nya Kasus TGB akan membuka kedok sebuah permainan dan apa yang sedang di setting di KPK dan Istana dalam sebuah kancah perpolitikan dan juga kedok apa saja yang terjadi di NTB selama kepemimpinan TGB.
Dan di akhir cerita ini; Dua sosok ini akan membuka topeng rezim ini semakin terang dan terbuka lebar. Apa dan siapa mereka? Wallahu’alam! []
*Penulis adalah pengamat politik.