Ziarah Situs Sejarah Tempo Dulu Edisi Masjid Gedhe

Masjib Gedhe Kauman Yogyakarta/Foto: Dok. Kemenag
Masjib Gedhe Kauman Yogyakarta/Foto: Dok. Kemenag

NUSANTARANEWS.CO – Jika berkunjung ke Yogyakarta, tak ada salahnya untuk mampir ke situs sejarah Masjid Gedhe. Komplek Mesjid Gedhe Kasultananan (Masjid Agung Kasultanan) terletak di sebelah barat komplek Alu-Alun Utara. Bangunan masjid bersejarah ini dikelilingi oleh dinding yang tinggi. Pintu utama komplek berada di sisi timur.

Arsitektur bangunan induk berbentuk tajug persegi tertutup dengan atap bertumpang tiga. Untuk masuk ke dalam area masjid yang memiliki jejak historis ini, pengunjung bisa lewat pintu utama di sisi timur dan utara.

Di dalam masijid terdapat sebuah mimbar bertingkat tiga yang didisain menyerupai mimbar Masjidil Haram di Mekkah. Mimbar megah yang terdapat di dalam masjid terbuat dari kayu jati yang memiliki usia ratusan tahun.

Di belakang mihrab berada disebelah selatan mimbar terdapat sebuah bangunan kayu yang mirip sangkar. Dulunya, tempat itu digunakan oleh Sultan untuk melakukan ibadah. Bangunan tersebut bernama maksura.

Saat menjejakkan kaki di bangunan masjid ini, kita akan disuguhi napak tilas sejarah keraton Ngayogyokarto di sini. Bagaimana Islam bergeliat di kampung kauman ini dulunya.

Di depan masjid terdapat sebuah halaman yang cukup lebar. Di sebelah utara dan selatan halaman terdapat sebuah bangunan yang agak tinggi bernama Pagongan. Saat upacara Sekaten, Pagongan Lor (Pagongan Utara) ini digunakan untuk menempatkan gamelan sekati Kanjeng Kyai Naga Wilaga.

Sedangkan di Pagongan Kidul (Pagongan Selatan) digunakan untuk menempatkan gamelan sekati Kanjeng Kyai Guntur Madu. Di barat daya Pagongan Kidul terdapat pintu untuk masuk komplek masjid raya yang digunakan dalam upacara Jejak Boto pada upacara Sekaten di tahun Dal. Secara harfiah, Jejak Boto memiliki makna menendang batu bata. (Adhon MK)

Exit mobile version