NUSANTARANEWS.CO, Yogyakarta – Meningkatkan wisatawan ke Yogyakarta memungkinkan keberadaan tempat-tempat wisata di sudut-sudut kota budaya itu menjadi lebih populer. Hal lainnya adalah munculnya kesadaran masyarakat yang menamakan diri sebagai Kelompok Sadar Wisata Mangunan Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mengembangkan wisata jelajah sawah.
Ketua Pokdarwis Mangunan Widodo mengatakan, wisata pertania ini memanfaatkan jembatan bambu yang dibangun di areal persawahan Sukorame, Mangunan.
“Wisata pertanian yang dinamakan Jelajah Sawah Pertanian Bowongan (JSPB) Songgo Langit Sukarame Mangunan ini dibangun di atas sawah pertanian seluas sekitar lima hektare,” kata Widodo di sela peluncuran JSPB Songgolangit Bantul, Kamis (1/2/2018).
Menurut dia, wisata jelajah sawah yang dikembangkan masyarakat sadar wisata sebulan lalu ini menawarkan wisata swafoto (selfie) yang saat ini menjadi tren di atas jembatan bambu sepanjang 357 meter melingkar di tengah sawah.
Selain terdapat jembatan bambu yang jadi ikon wisata, di kawasan JSPB Songgo Langit juga terdapat gardu pandang, gardu spot serta gazebo, yang tentunya bisa menjadi spot foto sendiri atau rombongan anak muda.
Ia mengatakan pengembangan jelajah wisata dengan memanfaatkan hamparan sawah itu karena pengelola ingin memberikan kontribusi kepada masyarakat setempat melalui kegiatan jasa parkir maupun jasa usaha yang dibutuhkan wisatawan lainnya.
“Sawah adalah salah satu lahan pertanian yang mampu menyumbang dalam kehidupan masyarakat sebagai penghasil pangan. Dengan itu kita membangun pariwisata untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Sukorame yang pada umumnya petani,” katanya.
Widodo mengatakan dalam mengembangkan wisata jelajah sawah itu setidaknya telah dianggarkan sebesar Rp 123,8 juta untuk pembangunan jembatan bambu sepanjang 357 meter, pengerasan akses jalan masuk, cor blok, pembangunan fasilitas MCK (mandi cuci kakus) dan loket tiket.
Anggaran pengembangan sarana prasarana wisata di Sukorame tersebut bersumber dari bantuan pemerintah desa (pemdes) setempat sebesar Rp 29,5 juta dan swadaya dari masyarakat sebesar Rp 94,3 juta.
“Sejak wisata jelajah sawah di Sukorame ini dibuka awal Januari lalu, hingga saat ini jumlah kunjungannya sudah mencapai sebanyak 3.379 wisatawan nusantara. Sedangkan wisatawan asing berjumlah 73 orang,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata Bantul Bangun Rahino memberikan apresiasi terhadap pengembangan wisata JSPB Songgo Langit itu dan diharapkan dapat menambah deretan destinasi wisata di wilayah Desa Mangunan Dlingo.
“Dengan kreativitas dari masyarakat Sukorame ini tentu akan bisa menambah greget pariwisata di Mangunan Dlingo, dan harapannya bisa bermuara pada peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat setempat,” katanya. (*/Ant.)
Editor: Achmad S.