Inspirasi

Wesel Motivasi Dari BJ. Habibie 25 Tahun Silam

Presiden BJ Habibie. (Foto Ilustrasi/NUSANTARANEWS.CO)
Wesel Motivasi Dari BJ. Habibie 25 Tahun Silam. (Foto Ilustrasi/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta
Sepanjang tahun 1993-1995, aktivis Papua dan juga Ketua DPP Geomaritim, Baharudin Farawowan mengaku mendapatkan 24 wesel dari BJ Habibie. Saat itu ia adalah Ketua Ikatan Cindikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Organisasi pengucur dana beasiswa minoritas muslim di Papua.

“Anakku Baharudin Farawowan, selamat kamu terpilih sebagai siswa yang mendapatkan beasiswa ICMI, sebagai siswa muslim teruslah belajar dan tingkatkan iman dan taqwa (IMTAQ) serta Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (IPTEK).”

Itulah bunyi surat wesel pertama yang diterima Baharudin Farawowan, bocah keturunan bangsa melanisia saat itu. Hari ini ia menjadi salah satu tokoh Papua yang bermukim di Ibu Kota Indonesia, Jakarta.

“Saya di panggil oleh Kepala Sekolah. Sayapun berpikir mungkin ini berhubungan dengan tugas saya sebagai Ketua Kelas 1A STMN Negeri Jayapura Provinsi Papua, Kala Itu Irian Jaya,” kenang Baharudin sembari menerawang kejadian 26 tahun silam, Jumat (13/09/2019).

Dugaannya meleset, Kepala Sekolah mengulurkan wesel berlogo kantor pos padanya. Ia mengaku bingung apa itu ICMI.

“Karena penasaran apa itu ICMI, saya pun membuka surat dari ICMI Pusat itu lengkap dengan nasehat dari seseorang yang sering saya dengar namanya di televisi. Beliau adalah Bapak Prof.DR.B.J Habibie,” ungkapnya.

Program beasiswa dengan Nama ORBIT (Orang Tua Bimbingan Terpadu) yang dikelola oleh ICMI saat itu rutin mengirimkan wesel dan surat motivasi belajar pada penerima beasiswa yang isinya berbeda-beda.

Baharudin Farawowan adalah salah seorang anak Papua yang beruntung mendapatkan beasiswa plus surat motivasi dari BJ Habibie.

Ia mengaku karirnya saat ini sebagai Ketua DPP Geomaritim tak lepas dari nasehat BJ Habibie dalam surat motivasi yang ia terima saat di bangku sekolah menengah atas dulu.

Berpulangnya beliau kepada Sang Pemilik Kehidupan pada Rabu (11/09/2019) menyisahkan duka tersendiri baginya.

“Terimakasih Bapak,Terimakasih Engkau telah merubah Aku dan Engkaulah Pemimpin Besar Indonesia yang Pertama kali menyapaku,” kata Baharudin mengakhiri percakapan.

Pewarta: Syam Sanggolo

Related Posts

1 of 3,051