Berita UtamaInspirasi

Wasiat Ki Hajar Dewantara Untuk Pendidikan Nasional

NUSANTARANEWS.CO – Momen 2 Mei, Bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional yang bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hadjar Dewantara, Pahlawan Nasional yang dihormati sebagai Bapak Pendidikan Nasional di Indonesia. Ia dikenal dengan prinsip pemikiran pendidikannya Tetep, Antep dan Mantep.

Ki Hajar Dewantara sadar betul bahwa proses pendidikan harus mengarah ke pembentukan manusia seutuhnya. Dengan kata lain, tidak benar jika dengan pendidikan akan menjadikan manusia-manusia yang terdidik justru malah membelenggu atau menindas manusia yang lain dengan kekuasaan yang dimilikinya. Tidak benar pula jika pendidikan hanya menghasilkan manusia-manusia terdidik yang tidak bisa menghargai hak kebebasan manusia yang lainnya.

Menurut Ki Hajar Dewantara sejatinya pengajaran merupakan upaya untuk memerdekakan aspek badaniyah manusia (hidup lahirnya). Artinya, kemerdekaan lahiriah ini diharapkan bermuara pada kejelasan orientasi hidup. Di dalamnya termasuk hak-hak untuk mendapatkan pengakuan dan penghormatan. Menurutnya, peta politik yang menempatkan Indonesia sebagai wilayah jajahan membuat pribumi terkungkung. Pendidikan untuk pribumi hanya terbatas bagi anak-anak dari kelompok priyayi. Dan tentu ini sangat menyalahi misi pendidikan itu sendiri.

Baca Juga:  Sekda Nunukan Buka FGD Penyampaian LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2023

Bagi Ki Hajar Dewantara makna tetep di sini dapat diartikan dalam kerangka yang prinsipil seseorang terdidik. Yakni ketetapan pikiran (untuk berkomitmen) yang selaras dengan nilai-nilai sosial. Tentunya kontekstual dengan situasi saat itu. Dimana pendidikan membentuk seseorang untuk mampu berpikir kritis dan memiliki ketetapan pikiran dalam menjawab berbagai problematika yang dihadapi dalam kehidupan berbangsa.

Dengan mengedepan prinsip tetep, pikiran seorang yang terdidik tidak akan mudah goyah. Ia mempunyai karakter kuat sebagai manusia yang berprisip. Teguh pendirian dan tidak mudah terombang-ambingkan oleh iming-iming yang menjebak.

Sementara, istilah antep merupakan representasi tentang pendidikan yang mampu mengantarkan seorang terdidik menjadi pribadi yang confident (percaya), ulet, daya hidup yang kuat dan memiliki karakter mental tangguh (bukan mental inlander). Konsep antep ini juga akan melahirkan pribadi sosok terdidik yang selalu optimis dalam mengatasi segala tantangan kehidupan. Oleh sebab itu, filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang memiliki prinsip antep akan melahirkan jiwa seorang terdidik memiliki keteguhan hati ke arah kualitas diri sebagai manusia personal dan anggota komunitas sosial.

Baca Juga:  Tak Lagi Pimpin Pidie Jaya, Said Mulyadi Aktif Jadi Dosen

Selanjutnya, prinsip pendidikan nomer tiga untuk membentuk mental seorang yang terdidik adalah jiwa yang mantep. Kajian tentang prinsip mantep di sini merupakan suatu konsep pendidikan mampu membentuk mental seseorang dalam kemajuan diri. Artinya seorang yang terdidik memiliki orientasi jelas untuk menuju tujuan yang pasti. Sebuah tujuan yang sesuai dengan cita-cita bangsa.

Jika dalam konteks era perjuangan kemerdekaan, maka diksi mantep yang dimaksukan oleh Ki Hajar Dewantara adalah untuk menciptkan pribadi terdidik yang sesuai dengan spirit kemerdekaan. Bahwa kehormatan dan kedaulatan bangsa adalah harga mati.

Dengan kata lain, landasan operasinal pendidikan adalah upaya membentuk kualitas pribadi peserta didik sampai pada tingkat yang maksimal. Dan itu tercermin dalam semangat filosofi tetep, antep dan matep buah pemikiran monumental sang Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara.

Penulis: M. Romandhon

Related Posts

1 of 4