Washington Memberi Ultimatum Kepada Jerman, Inggris dan Prancis Untuk Mengubah Kesepakatan Nuklir Iran

Rudal Balistik Iran/Foto: Iran News

Rudal Balistik Iran/Foto: Iran News

NUSANTARANEWS.CO, Amerika Serikat (AS) – Washington kembali memberi ultimatum kepada Jerman, Inggris dan Prancis untuk mengubah kesepakatan nuklir Iran yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA). Presiden Donald Trump menegaskan bila Eropa tetap bertahan dengan kesepakatan tersebut, AS akan menarik diri secara sepihak.

Pesan Washington ke negara-negara Eropa meminta komitmen mereka agar bekerja sama untuk mencari kesepakatan tambahan atau tindak lanjut yang membahas pengembangan atau pengujian rudal jarak jauh Iran, memastikan inspeksi IAEA yang luas, dan menghapus “sunset clauses” di JCPOA.

Washington menuntut agar Iran memberikan inspektur Atomik Internasional untuk mengakses secara tidak terbatas ke lokasi manapun di negara tersebut, termasuk pangkalan militer, dan program rudal balistik Iran.

Gedung Putih tampaknya akan segera memulai perang dengan Iran, baik dengan atau tanpa dukungan negara NATO di Berlin, London dan Paris. Negara-negara Eropa sendiri menyadari bahwa bila mereka bergabung dengan AS merobek kesepakatan nuklir Iran, maka hal itu akan membuat mereka berkonfrontasi tidak hanya dengan Iran, tapi juga dengan Rusia dan Cina, dua penandatangan JCPOA lainnya.

Sementara AS sendiri telah memutuskan dalam Strategi Keamanan Nasionalnya baru-baru ini dengan menggabungkan Iran dan Korea Utara di bawah kategori negara yang merupakan ancaman bagi “kepentingan nasional” AS.

Seperti diketahui, kekuatan Eropa mengejar kepentingan mereka sendiri di Timur Tengah dan semakin bertentangan dengan kepentingan dan strategi AS. Pengangkatan sanksi terhadap Iran disambut oleh perusahaan-perusahaan Eropa sebagai sebuah kesempatan untuk menghasilkan keuntungan baru melalui investasi miliaran dolar dalam kesepakatan perdagangan. Namun rencana ini terkendala dengan sanksi sepihak oleh AS.

Belakangan pengaruh Iran yang semakin meningkat di kawasan Timur Tengah sangat mengkhawatikan kekuatan Eropa, terutama dengan melihat strategi AS yang membentuk sebuah aliansi regional anti-Iran bersama Israel dan Arab Saudi – yang dapat memunculkan konfrontasi militer – yang bukan saja memotong pasokan minyak ke Eropa, tapi juga mengakibatkan krisis politik dan pengungsi yang akan tumpah ke Eropa.

Pembicaraan tingkat tinggi Amerika dengan negara-negara Eropa terus berlangsung terkait batas ancaman Presiden Trump yang akan menarik diri dari  JCPOA pada 12 Mei mendatang.

Selain itu, Trump juga telah menugaskan Kongres untuk membuat undang-undang perubahan terkait kesepakatan nuklir Iran dalam waktu yang bersamaan. Presiden Trump menuntut tidak hanya masalah non-nuklir yang harus ditangani, tetapi juga kesepakatan itu sendiri harus diubah untuk menghilangkan klausul matahari terbenam yang diberlakukan pada Iran. (Banyu)

Exit mobile version