Berita UtamaRubrikaTerbaru

Warga Dayak Agabag Torehkan 3 Rekor MURI

Warga Dayak Agabag torehkan 3 rekor MURI
Warga Dayak Agabag torehkan 3 rekor MURI/Foto: Masyarakat Dayak Agabag melantunkan Kukui pada ILAU dan Mubes ke IX Tahun 2022 di Lumbis Ogong, Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa (12/7).

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Masyarakat dari etnis Dayak Agabag menggelar ILAU dan Mubes ke IX  di Desa Binter, Kecamatan Lumbis Ogong, Nunukan, Kalimantan Utara sejak 12 – 15 Juli 2022.

ILAU merupakan kegiatan perlomban seni dan budaya masyarakat Dayak Agabag. Pada ILAU kali ini akan dikuti oleh kontingen warga Dayak Agabag dari Kec. Sebuku, Kec. Tulin Onsoi, Kec. Sembakung, Kec. Sembakung Atulai, Kec. Lumbis, Kec. Lumbis Ogong, Kec. Lumbis Pansiangan, Kec. Lumbis Hulu dan kontingen warga etnis Dayak Agabag (Murut) dari Sabah – Malaysia.

Diperkirakan 5.000 orang dari etnis Dayak Agabag akan menghadiri atau berpartisipasi dalam kegiatan ILAU kali ini.

Namun ada yang berbeda, pada gelaran ILAU kali ini, selain perlombaan seni dan budaya, masyarakat Dayak Agabag telah mampu mencatatkan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Kegiatan tersebut adalah:

  1. Melantunkan Kukui terbanyak dengan peserta 1.000 orang masyarakat hukum adat Dayak Agabag.
  2. Sajian makanan Iluy dalam 500 kuali oleh masyarakat hukum adat Dayak Agabag.
  3. Hukum adat dolop terbanyak dalam waktu 50 tahun oleh lembaga adat Dayak Agabag.
Baca Juga:  BRICS: Inilah Alasan Aliansi dan Beberapa Negara Menolak Dolar

Sertifikat diberikan langsung oleh MURI melalui perwakilanya dan melalui Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang serta Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid kepada perwakilan dari 7 Kepala Adat Besar Dayak Agabag.

Bupati Nunukan dalam sambutannya  mengatakan acara Ilau ke-IX tahun 2022 ini ada nuansa lain yang dihadirkan. Selain menampilkan berbagai seni dan budaya khas Dayak Agabag, dilaksanakan pula kegiatan-kegiatan sosial, sehingga lebih meriah, lebih menarik, dan memberi warna tersendiri dalam perhelatannya.

“Kegiatan-kegiatan seperti ini  adalah musyawarah besar, musyawarah adat, tapak tilas perjuangan dan peradaban suku Dayak Agabag, pemberian kuliah umum, dialog publik, bahkan sampai pemecahan rekor Muri merupakan inovasi-inovasi baru yang membuat Ilau kali ini tidak sama dengan sebelum-sebelumnya,” kata Laura.

Laura juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan masyarakat setempat yang terlibat langsung maupun tidak langsung atas kerja kerasnya sehingga acara Ilau Dayak agabag dapat terselenggara dengan baik.

“Kami Atas nama pemerintah daerah kabupaten Nunukan berterima kasih atas terselenggaranya acara ini dan mudah-mudahan  semua berjalan dengan baik, mohon doa restu nya agar apa yang sudah kami cita – cita kan dapat terlaksana sesuai harapan masyarakat di sini,” tutupnya. (Red)

Baca Juga:  RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Buka Depo Farmasi Rawat Jalan 2: Meningkatkan Pelayanan dan Kemudahan Bagi Pasien

Pewarta: Eddy Santry

Related Posts

No Content Available