Budaya / SeniPuisi

Wanita Bodoh di Kebun Strawberry – Puisi Fadilah Widayanti

Para Wanita bekerja di kebun Strawberry. (FOTO: Istimewa)
Para Wanita bekerja di kebun Strawberry. (FOTO: Istimewa)

 

Bodoh

Aku tanah
Kamu tanah

Jika kau
Menganggapku
Sampah

Kau juga

Karangklesem, 17 Maret 2019

Wanita

Aku pisau saat kau injak
Aku baja saat kau tusuk
Sampai…..
Kau sendiri yang terluka
Dan aku hilang saat kau cari

Karangklesem, 13 Maret 2019

Usia

Tinta pena mulai berkurang
Bila habis lalu kubuang
Rasaku tak setega itu bila padamu
Tetap tersimpan walau umurku berkurang

Karangklesem, 14 Maret 2019

Beluluk

Terik surya sembunyi di balik awan
Bocah berbalut lekton tak takut melawan
Kulot coklat andalan sebagai kawan
Memungut beluluk di kebun orang

Beluluk demi beluluk dikumpulkan untuk
Bermain dengan bayangannya

Kembali ke rumah
Diikatnya ujung beluluk dengan karet
Berputar

Lalu bumi ini juga berputar
Beluluk beluluk di kebun sudah tua, menjadi kelapa
Bocah itupun menjelma menjadi gadis dewasa
Menjadi pujaan temanteman pria

Gadis itu tak tahu
Bagaimana caranya menolak tanpa menusuk hati
Berpasrahlah dia dengan pembolakbalik hati

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Di kebun beluluk
Gadis itu tertunduk
Meminta pada Tuhannya untuk
Diberi petunjuk

Gadis itu mengadah
Dengan bayangannya dia berdadah

Karangklesem, 25.02.2019
23.34 – 23.37

Sajak Kopi

Kopi itu musuh
Menyimpan kepaitan pekat
Dalam setiap serbuknya, yang digiling dengan keringat

Kopi itu musuh
Membawa rasa cemburu
Hitam berasap, membuat penikmatnya selalu rindu

Kopi itu musuh
Bagi otak yang tak terkendali
Dalam setiap cangkirnya, menenangkan jiwa dan hati

Di akhir bait serbuk kopi
Dia mengantuk dan segera menyeduh secangkir kopi
Karangklesem, 16.02.2019

Kebun Strawberry

Tanpa pamit aku dan kau bergegas
Berbekal dua pasang mantel kusam
Menyusuri jalanan kota
Menuju kebun strawberry kesana
Gas dengan kopling berkawan hingga melaju pesat
Batu di tengah jalan memaksa rem berdecit
Hingga helm yang saling berbenturan
Di bawah awan dengan rintiknya
Sesampainya
Motor ditidurkan pada parkiran
Aku kau menapaki kebun setapaktapak
Bercanda mesra hilangkan rana
Payung dijulangkan pada hujan
Kau aku berteduh dalamnya
Menuruni bukit sedikitsedikit
Hingga berpamitan dengan kebun strawberry

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Purbalingga, 04012017

Fadilah Widayanti. Lahir 17 Oktober 2000 di Banyumas. Tinggal di Karangklesem, Purwokerto Selatan. Sekarang kuliah di IAIN Purwokerto semester 2 jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Senang mencurahkan suasana hati dan pengalamannya lewat puisi. Facebook: Fadilah Widayanti dan Instagram: @fadilahwidayanti

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected]

Baca: 10 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Kirim Tulisan ke Nusantaranews.co

Related Posts

1 of 3,187