Puisi Arif Tunjung Pradana
RUANGAN
Pelukmu adalah ingatan. Memenuhi seluruh ruangan.
WAKTU
Hari ini banyak waktu yang tidak mau berhenti, segenap partitur merdu mengajarinya bagaimana cara hidup. Ia sering melahirkan maut, hal yang tak pernah disukai setiap manusia. Begitu pun dengan kematiannya sendiri yang ia tak ketahui sampai saat ini.
Waktu memiliki cara tersendiri untuk menanggalkan pakaianmu, memandikan tubuhmu yang membiru, dan menaburi bunga di atas pemakamanmu.
Banyak yang berpendapat bahwa kematian adalah kemampuanmu untuk bertemu Tuhan, tapi waktu sering membeda-bedakan riwayatmu.
RUANG TAMU EYANG
Masa ke masa yang kau dudukan di ruang tamu rumah ibu, perlahan membuka pintu dan jendela tersendiri. Mereka seakan menjadi rutinitas yang tak sempat kau nikmati keberadaan juga kebenarannya. Saling bergenggaman pada masing-masing mata senja yang selalu memberikan kehangatan.
Rumah yang sudah lama tak kau rawat, kini sudah beranak-pinak dan sangat menyenangkan. dia sering dijadikan tempat anak-anak untuk bermain congklak dengan teman sebaya mereka.
Arif Tunjung Pradana, lahir pada 16 Juli 1997 dan besar di tanah kelahirannya Wonogiri, Jawa Tengah. Mengenyam pendidikan di Universitas Sebelas Maret. Dapat dihubungi melalui surel [email protected] serta telepon 0895348000621.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]