Politik

Wakil Ketua MPR: Yang Tidak Bertuhan Silahkan Keluar

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Mahyudin menegaskan bahwa, Indonesia sebagai negara yang berlandaskan Pancasila, maka bangsa ini adalah bangsa yang mengakui adanya Tuhan yang Maha Esa.

“Yang tidak bertuhan silahkan keluar,” katanya di hadapan santri Pesantren Khusus Yatim As Syafi’iyah, seperti dikutip dari siaran pers MPR, Sabtu, 10 Juni 2017.

Sebagai bangsa yang bertuhan, lanjut Mahyudin, bangsa Indonesia memiliki beberapa agama besar, Islam, Kristen, Katolik, Hindhu, Budha, dan Konghucu. Meski sebagai negara yang beragama namun bangsa ini bukan bangsa agama, bukan bangsa dengan salah satu agama tertentu.

“Meski demikian kita juga bukan negara sekuler,” tegasnya.

Mahyudin mengakui meski mayoritas penduduk Indonesia beragama namun masih ada yang lemah dalam pemahaman. “Ada yang memahami agama secara keliru,” ungkapnya.

Akibat yang demikian, kata dia, membuat terjadinya radikalisme. “Inilah yang bisa memecah persatuan,” paparnya.

Ditambahkan Mahyudin, negara Indonesia ini didirikan untuk semua bukan untuk satu kelompok atau golongan. “Untuk itu sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan persatuan,” tegasnya.

Baca Juga:  Prabowo Temui Surya Paloh, Rohani: Contoh Teladan Pemimpin Pilihan Rakyat

Dalam kesempatan itu, Mahyudin mengatakan dalam bulan Juni ini diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Menurutnya Pancasila lahir melalui proses yang panjang. “Dari lima sila yang ada, intinya adalah gotong royong,” ungkapnya.

Sebelumnya Mahyudin mengatakan, sebelum MPR menyosialisasikan Empat Pilar seperti saat ini, dulu pada masa Presiden Soeharto ada lembaga bernama Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7).

“Dalam perjalanan waktu, era reformasi, lembaga tersebut dibubarkan. Dalam perjalanan waktu pula, bangsa Indonesia menyadari munculnya berbagai tantangan bangsa. Rupanya kita butuh Pancasila,”

Mahyudin mengatakan sosialisasi Empat Pilar MPR diberikan kepada berbagai kalangan masyarakat. “Sebab peserta sosialisasi kali ini dari kalangan sekolah dasar hingga anak SMA maka saya memberikan pemahaman yang mendasar,” tutur Mahyudin.

Pewarta/Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 53