Politik

Wakil Ketua MPR Minta Jangan Jadikan Presiden Bahan Lucu-lucuan

ekonomi makro, menteri pencetak utang, menteri keuangan, sri mulyani, jumlah utang, prabowo subianto, nusantaranews
Presiden Joko Widodo berpidato di GOR JAtidiri, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2019). (Foto: Muh Nurcholis/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Paser – Wakil Ketua MPR Mahyudin menilai seorang presiden sebagai simbol utama sebuah negara tida sepatutnya dijadikan bahan lucu-lucuan. Untuk itu, ia meminta semua pihak untuk tidak menjadikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai bahan bercandaan.

“Kemarin saya dikirimin teman saya, ada foto pak Jokowi pakai kebaya dan sanggul untuk lucu-lucuan. Saya bilang ‘maksud Anda kirimi saya foto apa?’, ‘Enggak bang, mau lucu-lucuan aja’,” tutur Mahyudin di sela-sela penyampaian materi Sosialisasi 4 Pilar MPR di Tanah Grogot, Paser, Kalimantan Timur, Selasa (12/3/2019).

“‘Enggak bisa’, saya bilang. Kalau mau lucu-lucuan banyak yang lain tapi jangam presiden,” imbuhnya berkisah.

Bagi politisi Golkar itu, adanya teknologi membuat manusia semakin berani mencaci maki seseorang. Orang cenderung bersembunyi di balik teknologi untuk menyerang presiden.

“Kalau bukan kita yang menghormati presiden, siapa lagi? Urusan pemilu urusan nanti. Kalau Anda tidak cocok dengan Jokowi silakan jangan dipilih lagi. Sederhana itu hidup ini,” ujarnya.

Baca Juga:  Raih 19.627 Suara, Nia Kurnia Fauzi Siap Jaga Amanah Rakyat

Ia pun menyamakan sosok presiden sebagai sosok ayah kandung. Ia menganalogikan, seorang anak pasti tidak akan rela jika ayahnya dirisak oleh orang lain. “Karena dia Presiden, anggap aja dia bapak kita, jangan bully. Saya kalau ada orang mem-bully bapak saya, pasti saya tempeleng. Presiden tetap orang tua kita,” ujarnya.

Karena itu, tambahnya, penting bagi MPR untuk terus mensosialisasikan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologoi negara. Hal itu agar bangsa Indonesia tidak kehilangan jati dirinya sebagai bangsa.

“Kalau kita mendalami Pancasila yang mendalam dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, maka aman dunia ini,” jelasnya. (eddy/nn).

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,163