Budaya / SeniPuisi

Wajah Cahaya Ana-anak Wadas Kelir

Puisi Abdul Wachid B.S.

WAJAH CAHAYA

tidak ada cincin yang
kulingkarkan di jemari manismu
tidak ada jam tangan yang
menandai kepastian waktu

tetapi jarum waktu menunjukkan
kau aku kepada suatu tanggal yang
tidak mau tertanggalkan lagi
tersebab kau aku paku di dalam hati

tahuntahun tidak akan berulang
sekalipun ulangtahunmu tepat pada tanggal yang
sama seperti ikrar pengantin
bersalaman dalam shalawat yang

didengarkan oleh semesta
maka kamu sudah mendapatkan jawab
“setelah aku mencintaimu, lalu untuk apa?”
cinta tidak membutuhkan hubungan sebab akibat

yang awal yang akhir
akan menepi kepada hari
nun di kedalaman hati
aku kau bukakan cadar: wajah cahaya

yogyakarta, 19 januari 2014
ANAK-ANAK WADAS KELIR
– Heru Kurniawan

biarkan kami menjadi
anak-anak wadas kelir
biarkan kami memiliki
masa kanak-kanak, mahir

menggambar dunia
dengan kata-kata
dengan warna-warna
memandang cakrawala

kami bermain layangan
cita-cita mengangkasa
kami bermain drama
hidup tidaklah berpura-pura

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

(anak-anak wadas kelir
keras dalam belajar
kelir dalam bersyair
biarkan mereka merdeka

belajar bermain
bermain belajar

agar kelak mereka
tidak jadi orangtua
yang kekanak-kanakan)

rumah kreatif wadas kelir,
purwokerto, 16 juli 2014

Abdul Wachid B.S.lahir 7 Oktober 1966 di Bluluk, Lamongan, Jawa Timur. Achid alumnus Sastra Indonesia Pascasarjana UGM (Magister Humaniora), jadi dosen-negeri di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, dan sekarang sedang studi Program Doktor Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Sebelas Maret Solo.

Buku-buku karya Achid : (1) Buku puisi, Rumah Cahaya(1995). (2) Buku esai, Sastra Melawan Slogan (2000). (3) Buku kajian sastra, Religiositas Alam : dari Surealisme ke Spiritualisme D. Zawawi Imron (2002). (4) Buku puisi, Ijinkan Aku Mencintaimu (2002). (5) Buku puisi, Tunjammu Kekasih (2003). (6) Buku puisi, Beribu Rindu Kekasihku (2004). (7) Buku kajian sastra, Membaca Makna dari Chairil Anwar ke A. Mustofa Bisri (2005). (8) Buku esai, Sastra Pencerahan (2005). (9) Buku kajian sastra dan tasawuf, Gandrung Cinta (2008). (10) Buku kajian sastra, Analisis Struktural Semiotik: Puisi Surealistis Religius D. Zawawi Imron(2009). (11) Buku puisi, Yang (2011). (12) Buku puisi, Kepayang (2012). (13) Buku puisi, Hyang (2014).

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Website: www.wachid.8m.com; Email: [email protected] dan [email protected]; Twitter @abdulwachidbs; Facebook: www.facebook.com/abdulwachidbs

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 184