Khazanah

Wahdah Islamiyah Impikan Peradaban Islam Wasathiyah Dalam Muktamar III

Tabligh Akbar Sejuta Cinta untuk Indonesia Pra Muktamar III Wahdah Islamiyah, Minggu, 17 Juli 2016/Foto Achmad/Istimewa
Tabligh Akbar Sejuta Cinta untuk Indonesia Pra Muktamar III Wahdah Islamiyah, Minggu, 17 Juli 2016/Foto Achmad/Istimewa

NUSANTARANEWS.CO – Wahdah Islamiyah (WI) menggelar Muktamar III di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta sejak 17 hingga 20 Juli 2016. Pembukaan resmi baru akan dilaksanakan esok pagi (19/7) oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Namun, sebelum acara pembukaan resmi tersebut berlangsung, organisasi masyarakat (Ormas) Islam ini menggelar Tabligh Akbar sebagai acara pendahuluan, Minggu (17/7) kemarin, di Masjid Istiqlal, Jakarta. Hadir pada kesempatan tersebut Imam Masjidil Haram, Syeikh Hasan Abdul Hamid Bukhari. Ia secara khusus datang ke Indonesia untuk mewisuda santri WI yang telah hafal 30 juz.

“Jika kita pahami hakikat ini para saudara laki-laki dan perempuan di Indonesia, ini sesungguhnya setiap kita adalah bagian dari benteng Islam yang mulia,” kata Syeikh Bukhari, di Istiqlal, Jakarta, Minggu (17/7) kemarin.

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang turut memberikan pengarahan kepada 2500 kader WI mengatakan, dirinya mengajaka agar WI meneladani cara berdakwah Rosulullah. Yakni menebarkan salam, menjadlin silaturahmi dan tidak menjelek-jelekan orang lain serta pemerintah.

“Mari bersama-sama mulai sekarang meniru Rosul menyebarkan Islam dengan strategi, menebarkan salam, kebaikan dan sebagainya,” katanya di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (18/7).

Ketua Umum Wahdah Islamiyah (WI), Ustad Muhammad Zaitun Rasmin, Dalam Muktamar yang akan berlangsung hingga 20 Juli 201 ini mengambil tema ‘Mewujudkan Indonesia Damai dan Berperadaban dengan Islam yang Wasathiyah’. Menurut Ust. Zaitun Wasathiyah adalah pertengahan antara dua sikap, perilaku, dan atay pemahaman ekstrim yang keduanya keliru dan bermasalah.

Mukmatamar yang baru akan dibuka secara resmi pada Selasa (19/7) oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla ini setidaknya akan membahas 7-8 poin utama. Dua diantaranya adalah mengenai narkoba dan kebebasan seks.

“Kita ingin ikut berkontribusi menyelesaikan permasalahan sosial dan ekonomi bangsa. Kalau bidang sosial prioritas kami narkoba dan penyimpangan seksual,” kata Zaitun.

Sementara itu, Menteri Agama  Lukman Hakim Saifuddin bersyukur WI mengadakan muktamar dalam rangka mewujudkan cintanya kepada Tanah air. Ia yakin WI dapat menepis semua tuduhan-tuduhan buruk terhadap kaum muslim melalui stigmatisasi. “Kedua melalui Muktamar akan dihasilkan program realistis yang dibutuhkan masyarakat,” tandasnya. (Achmad)

Related Posts