Berita UtamaHukumPolitik

Viral! Pembela Ahok Sebut Rezim Jokowi Lebih Parah Dari SBY, Mendagri Turun Tangan

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Viral, seorang pembela Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ketika orasi tanpa disangka menyampaikan bahwa rezim Presiden Jokowi lebih parah dari rezim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pernyataan ini sebagai lanjutan dari anggapan bahwa vonis hakim terhadap Ahok dengan dua tahun penjara tidaklah adil.

Menanggapi hal itu, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mengaku kepada wartawan melalui pesan WhatsApp,bahwa pihaknya akan segera mengirimkan surat kepada seorang yang mengaku pembela Ahok, terkait pernyataanya tersebut.

“Saya segera akan kirim surat kepada dia, untuk dalam waktu satu minggu menjelaskan, mengklarifikasi apa maksud pernyataan terbukanya yang memprovokasi, memfitnah dengan kata-kata yang tidak pantas,” ujar Kumolo, di Jakarta, Kamis (11/5/2017).

Mendagri menyampaikan bahwa dirinya telah telah mengetahui identitas wanita itu dengan inisial VKL. “Dirjen politik Kementerian Dalam Negeri dalam waktu cepat telah mampu melacak dan telah mendata dan menelisik siapa yang bersangkutan termasuk keluarga dan aktivitasnya,” ungkapnya.

Baca Juga:  Banyaknya Hoax Gempa Tuban, Ini Pesan Khofifah

Jika dalam satu pekan, kata Tjahjo, wanita berinisial VKL itu, tidak mengklarifikasi dan meminta maaf secara terbuka di media nasional, maka sebagai pembantu presiden, sebagai Mendagri dan sebagai warga negara Indonesia, Tjahjo akan melaporkan VKL ke polisi.

“Peristiwa ini harus menjadi pendidikan politik buat siapa pun bahwa tidak boleh memaki, memfitnah presiden, dan siapapun tanpa bukti yang jelas,” tegas Tjahjo.

“Membela Pak Ahok silahkan itu hak azasi setiap manusia, tapi jangan mengaitkan orang lain apalagi mengait-ngaitkan rezim pemerintahan dan Presiden Jokowi. Saya menteri dalam negeri, bagian dari rezim pemerintahan Pak Jokowi merasa tersinggung dengan ucapan orang tersebut yang mengaku simpatisan si Ahok,” tambah dia.

Adapun isi orasi yang terekam secara amatir adalah sebagai berikut:

….Hari ini kita dipertontonkan oleh peradilan yang nista. Tidak ada itu istilah penistaan agama, yang ada adalah peradilan yang sangat nista dan hakim yang nista. Dengan segala hormat saya kepada para pendukung Ahok. Saya bukan seorang pendukung secara politik. Saya ingat…. di Balai Kota, saya bawa para pedagang kaki lima yang akan digusur, saya dimarahin oleh Ahok, sampai…. Tapi, saya berdiri di sini, hari ini, membela Ahok. Karena, bahwa ini adalah keadilan yang diinjak-injak. Rezim Jokowi adalah rezim yang lebih parah dari rezim SBY… (RSK)

Baca Juga:  DPRD Nunukan Gelar Paripurna Laporan LKPJ Bupati TA 2023

Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 36