NUSANTARANEWS.CO – Vihara dibakar dalam kerusuhan massal di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara (Sumut), dini hari tadi, Sabtu (30/7). Menurut informasi yang dihimpun nusantaranews.co, pembakaran vihara yang dilakukan warga setempat, lantaran adanya sikap intoleran dari warga lain yang melaksanakan ibadah.
Warga setempat mengaku yang menjadi pemicu kerusuhan dan berujung pembakaran vihara, lantaran seorang warga di ‘Kota Kerang’ itu, merasa terganggu dengan suara adzan yang berkumandang dari masjid. Seorang yang dimaksud adalah Erliana (46), warga Tionghoa.
Mulanya, Meliana memprotes kegiatan keagaan yang dilakukan di Masjid Almakshum, Jalan Karya, Tanjung Balai. Atas protes dari wanita berdarah Tionghoa tersebut warga setempat pun tersinggung. Karena diprotes, pengurus masjid pun mendatangi rumah Meliana dan menanyakan kenapa pihaknya terganggu dengan suara azan.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari menerangkan pada wartawan, di rumah Meliana itu sempat terjadi perdebatan yang cukup panas antara pengurus masjid dengan tuan rumah. “Karena suasana saat itu sudah agak memanas, maka Meliana dan suaminya diamankan ke Polsek Tanjung Balai Selatan,” katanya Sabtu (30/7).
Usai pertemuan di rumah Meliana dan Polsek Tanjung Balai Selatan mengamankan Meliana beserta sang suami, masalah pun sedikit reda dan massa membubarkan diri. Namun persoalan kembali memanas gara-gara postingan seorang nitizen di akun Facebooknya yang berisi protes Meliana. Ratusan warga pun kembali mendatangi rumah Meliana, sampai ada yang ingin membakarnya. Namun polisi berhasil meredamnya.
Sementara itu, dengan cepat di tempat lain, ratusan warga bergerombol bergerak menuju vihara yang ada di jalan Juanda, yang berjarak 500 meter dari Masjid Almakshum.
“Karena massa sudah semakin banyak dan semakin emosi, selanjutnya massa bergerak menuju Vihara Juanda yang berjarak 500 meter dari Jalan Karya. Lalu massa berupaya membakar vihara itu, namun dihadang personel Polres Tanjung Balai. Lalu dilakukan perlemparan dengan menggunakan bati sehingga vihara tersebut mengalami kerusakan,” jelas Kombes Pol Rina. (MN/MRH/SS)