Berita UtamaMancanegaraResensiTerbaru

Veteran Perang Dunia Kedua Kanada Terlibat Aktif dalam Pembersihan Etnis di Palestina 1947-1948

Veteran Perang Dunia Kedua Kanada Terlibat Aktif dalam Pembersihan Etnis di Palestina 1947-1948
Veteran Perang Dunia Kedua Kanada terlibat aktif dalam pembersihan etnis di Palestina 1947-1948 yang dikenal dengan peristiwa Nakba.

NUSANTARANEWS.CO, Ottawa – Selama periode awal perampasan, pengusiran, dan pembantaian rakyat Palestina pada 1947-1948, ternyata terdapat 300 veteran Perang Dunia Kedua Kanada yang terlibat langsung dalam peristiwa pembersihan etnis yang dikenal sebagai Nakba, ketika lebih dari 700.000 orang Arab Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka.

Dalam biografinya, Ben Dunkelman, perekrut utama Kanada untuk pendahulu militer Israel, yang dikenal sebagai Haganah — bahkan mengklaim “sekitar seribu ” orang Kanada “berjuang untuk membangun Israel” (selama Perang Dunia Pertama, ratusan orang Kanada, termasuk Jenderal Charles Macpherson Dobell, juga bertempur dengan Inggris untuk menaklukkan Palestina). Demikian pula keterlibatan mereka dalam Perang Lebanon 2006 dan Gaza (2009, 2014).

Menurut statistik IDF baru-baru ini, rata-rata 200 warga Kanada bertempur di militer Israel pada waktu tertentu. Di luar peran langsung mereka dalam menegakkan blokade Gaza dan penempatan staf di pos pemeriksaan Tepi Barat.

Baca Juga:  Ketum Gernas Prabowo Gibran Kirim Relawan AJIB Bacakan Deklarasi Pemenangan di Titik Nol IKN

Kehadiran mereka dalm IDF sebagai tentara asing merupakan simbol yang kuat untuk meyakinkan orang Israel. Hal ini pula yang mungkin menjadi alasan mengapa militer Israel terus menerus merekrut orang non-Israel untuk bergabung dengan IDF.

Konsulat Israel di Toronto bahkan memiliki perwakilan IDF yang khusus untuk pertemuan pribadi bagi mereka yang ingin bergabung dengan IDF.

Pada saat yang sama ketika orang Kanada direkrut untuk bergabung dengan IDF — yang melanggar Undang-Undang Pendaftaran Asing — beberapa badan amal Kanada yang resmi terdaftar terus mendukung militer Israel meski bertentangan dengan peraturan Badan Pendapatan Kanada.

Dana Nasional Yahudi Kanada secara terbuka mendanai banyak proyek yang mendukung militer Israel dan pemukiman ilegal di wilayah pendudukan seperti: Magen David Adom Kanada untuk Israel dan Beit Halochem Kanada (Bantuan untuk Penyandang Cacat Veteran Israel) secara langsung atau tidak langsung mendukung IDF.

Pada tahun 2018, badan amal yang berbasis di Toronto, HESEG Foundation, yang didirikan “untuk mengakui dan menghormati kontribusi Lone Soldiers untuk Israel” menghabiskan lebih dari US$ 9 juta di Israel.

Baca Juga:  Politisi Asal Sumenep, MH. Said Abdullah, Ungguli Kekayaan Presiden Jokowi: Analisis LHKPN 2022 dan Prestasi Politik Terkini

Saat ini, Institut Kebijakan Luar Negeri Kanada telah meminta Menteri Pendapatan Nasional Diane Lebouthillier untuk mengarahkan Badan Pendapatan Kanada untuk menyelidiki apakah badan amal bersubsidi pembayar pajak mendukung militer Israel yang melanggar pedoman amal. Selain itu, kampanye diluncurkan pada bulan Oktober untuk menekan Menteri Kehakiman David Lametti untuk menyelidiki perekrutan militer ilegal Israel di Kanada.

Kampanye tersebut mencakup surat terbuka yang ditandatangani oleh Noam Chomsky, Roger Waters, Yann Martel dan banyak lainnya serta petisi parlemen yang disponsori oleh anggota parlemen NDP Matthew Green yang menyerukan penyelidikan atas perekrutan militer ilegal Israel di Kanada. Sejak petisi diluncurkan bulan lalu, petisi itu sudah ditandatangani empat kali lipat dari jumlah yang diminta untuk dibaca di House of Commons.

Sekarang adalah saat yang tepat untuk membalikkan kontribusi langsung Kanada terhadap kekerasan di Palestina. Pemimpin NDP Jagmeet Singh harus menambahkan suaranya kepada mereka yang berusaha melindungi warga Palestina dari kekerasan Israel dengan menekan pejabat pemerintah untuk menerapkan hukum Kanada. (Banyu)

Baca Juga:  Rekomendasi Playsuit Serene Untuk Gaya Santai Trendy

Sumber: canadiandimension.com

Related Posts

1 of 3,051