NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Presidential Threshold atau ambang batas 20 persen dalam Undang-undang Pemilu yang disahkan oleh DPR secara voting memberikan dampak pada pemilihan gubernur Jawa Timur yang berlangsung tahun depan. Hal itu disampaikan oleh Direktur Lembaga Survey Regional, M. Mufti Mubarok usai sidang paripurna selesai dan hasilnya diumumkan.
“Dampak dari Voting akan merember ke Pilgub Jatim. Bagaima tidak partai Voting akan mengusung Gus Ipul dan partai Non Voting akan mengusung Khofifah Indar Parawangsa atau La Nyalla,” kata Mufti saat dikonfirmasi oleh Nusantaranews.co, Jumat (21/7/2017) sore.
Atas dasar itu, Mufti menilai, dalam kontestasi Pilgub Jatim, kemungkinan hanya akan ada dua pasangan.
“Jadi kemungkinan Jatim akan ada dua pasangan . Kalau dipaksakan harus ada calon independen, sehingga bisa 3 pasang paslon. Kalau 3 paslon peluang calon ke 3 sangat diuntungkan,” terang Mufti.
Mengapa demikian, Masfti menjabarkan, dengan ketentuan pemilu (Pileg dan Pilpres) serentak dengan aturan Presidential Threshold, tentu ada yang diuntungkan. “Siapa yang diuntungkan? Bagaimana pilgub Jatim dan siapa juga yang diuntungkan?” ujarnya.
Ia mensimulasikan 2 pasang Calon Presiden. Misalnya, 1) Capres Jokowi (PDI Perjuangan) diusung PKB, Golkar, PPP, Nasdem, dan Hanura. Kemudian 2) Capres Probowo (Gerindra) diusung PKS, PAN, dan Demokrat.
Tim sukses PDI Perjuangan, kata dia, akan mengkampanyekan: “Pilih Jokowi dan coblos PDI P (untuk DPR)”. Tim sukses PKB, Golkar, PPP, Nasdem, Hanura akan mengkampanyekan: “Pilih Jokowi dan coblos masing-masing Partai. (Untuk DPR)”. Serta Tim sukses Gerindra akan mengkampanyekan: “Pilih Probowo dan Coblos Gerindra (DPR)” Begitu pula dengan Tim sukses PKS, PAN, dan Demokrat akan mengkampanyekan: “Pilih Prabowo dan coblos masing-masing Partai. (Untuk DPR)”.
“Beruntunglah partai yang mempunyai Capres sendiri dalam hal contoh simulasi 2 capres yang beruntung PDI Perjuangan dan Gerindera. Paket sama pilih partai dan capres. Bagaimana dengan partai Anda?,” tandas Mufti dengan tanda tanya.
Pewarta/Editor: Achmad Sulaiman
