Usai Bertemu Prabowo, Jokowi Minta Rakyat Tak Terprovokasi

Pertemuan Jokowi dengan Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2014)/Foto: Dok. Kompas.com

Pertemuan Jokowi dengan Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2014)/Foto: Dok. Kompas.com

NUSANTARANEWS.CO – Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk tidak mudah terpancing dengan upaya provokasi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 2017. Jokowi juga meminta kepada para tokoh bangsa agar bersedia mendinginkan suasana menjelang pilkada serentak di 101 daerah pada tahun depan. Ini diungkapkannya setelah pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Jawa Barat.

“Saya kira tadi kita di dalam sampai tertawa bareng-bareng. Rivalitas itu ada sampai pada saat Pilpres. Itulah demokrasi. Tetapi setelah itu kita bersama bahu-membahu membangun negara dari segala sisi. Saya kira ini yang kita sampaikan. Mungkin nanti tahun 2019 bisa saja ada rivalitas lagi, tapi nanti bahu membahu lagi,” kata Jokowi seperti dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin(31/10/2016)/

Keterangan pers ini juga menyebutkan Prabowo berharap pelaksanaan pesta demokrasi rakyat dilakukan dengan baik dan tenteram. Dia juga berpesan agar mewaspadai setiap upaya yang dapat memecah belah bangsa.

“Kita harus jaga jangan sampai ada katakanlah unsur-unsur yang mau memecah belah bangsa. Itu yang sangat kita jaga. Kita negara yang majemuk, kita negara banyak suku, banyak agama, banyak ras. Kalau ada masalah marilah kita selesaikan dengan sejuk, dengan damai,” kata Prabowo.

Dalam kunjungan ini, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Adapun Presiden beserta rombongan saat itu diterima Prabowo Subianto, Wakil Ketua Umum Bidang Kaderisasi dan Informasi Partai Gerindra Sugiono.

Seperti diberitakan, sejumlah ormas bakal menggelar aksi unjuk rasa pada 4 Nopember yang memprotes Basuki Tjahaja Purnama, gubernur DKI Jakarta yang sedang cuti, karena dinilai telah menistakan agama. Ahok merupakan salah satu dari tiga kandidat gubernur DKI Jakarta untuk masa jabatan periode 2017-2022. (Andika)

Exit mobile version