NUSANTARANEWS.CO – Salah satu program nasional H Ayep Zaki Menuju Indonesia sejahtera, adil dan makmur adalah pembangunan ekonomi masyarakat di berbagai sektor yang salah satunya adalah sektor industri pangan. Sektor pangan sangat strategis karena menyangkut kebutuhan pokok masyarakat, termasuk usaha produksi tempe.
H Ayep Zaki menyampaikan bahwa memilih untuk concern di usaha produksi tempe bukan sekadar hanya dari sudut peluang bisnis semata, tetapi lebih dari itu, untuk standarisasi gizi masyarakat.
Baca juga: Semoga Pemerintah Mengerti, Kedaulatan Pangan Kepentingan Nasional Paling Hakiki Suatu Bangsa
Tempe adalah makanan luar biasa. Para ahli gizi menamakannya super food karena tempe merupakan makanan yang penuh gizi, mudah dicerna dan mampu mengoptimalkan kesehatan tubuh. Nilai gizi tempe lebih baik dibandingkan daging, susu dan telur. Dan dengan harga tempe yang relatif murah di pasaran, tempe bisa menjadi acuan standar asupan gizi bagi masyarakat.
Dengan latar belakang pemahaman itulah H Ayep Zaki membangun usaha di sektor produksi tempe.
Dimulai tahun 2014, H Ayep Zaki mulai membina seorang pengrajin tempe bernama Odang Sutisna di wilayah Banjarbaru Kalimantan Selatan. Arahan dari H Ayep Zaki menginginkan produk yang dihasilkan harus bermutu tinggi, diproses sesuai standar kesehatan yang baik sehingga menghasilkan tempe yang sehat, enak dan bergizi. Kemudian produk tempe tersebut diberi nama (merek) Tempe HB dan Tempe Azaki.
Baca juga: Mandiri Seberang Air Molek, Sebuah Kampung Percontohan dan Teladan Nasional
Usaha produksi tempe yang dirintis dengan konsep kerja yang bersih dan higienis sangat diterima oleh konsumen. Konsumen di zaman sekarang tidak hanya ingin murah dan banyak saja, tetapi sudah melihat kepada proses kebersihan produksinya yang dapat menjamin kesehatan.
Melihat perkembangan usaha tempe di Banjarbaru yang berkembang, H Ayep Zaki membuat semacam diklat bagi keluarga yang kurang mampu untuk menjadi pengrajin tempe untuk ditempatkan ke berbagai wilayah kabupaten dan kota di seluruh provinsi di Indonesia.
Baca juga: Aa Zaki Ingatkan Pemerintah: Indonesia Sejahtera, Adil dan Makmur adalah Amanat UUD 1945
Sampai saat ini sudah ada 65 jaringan Tempe HB dan Tempe Azaki dengan total produksi per hari rata-rata 19 ton. Sedangkan karyawannya tidak kurang dari 1.000 orang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dan ini akan terus bertambah, terutama di luar Pulau Jawa untuk pemerataan pemberdayaan ekonomi.
Pertumbuhan konsumsi tempe setiap tahun terus meningkat baik di Indonesia dan dunia seiring dengan pemahamaan tentang kandungan gizi tempe yang sangat baik.
Potensi itulah yang dipegang oleh H Ayep Zaki dalam membangun Indonesia. Bangun ekonominya bangun kesehatannya dan bangun pendidikannya!
Penulis: A. Pramono
Editor: A. Pramono & Gendon Wibisono