EkonomiLintas Nusa

UPT BLUD di Jatim Targetkan Tahun Depan Pakai Biaya Sendiri

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – UPT BLUD di Jatim Targetkan Tahun Depan Pakai Biaya Sendiri. Pemprov Jawa Timur terus berupaya menjadikan sejumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang ada di SKPD Pemprov untuk menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Ditargetkan pada tahun 2018 nanti, sejumlah UPT tersebut tidak lagi mendapat penyertaan modal dan anggaran dari pemerintah, melainkan sudah 100 persen membiayai sendiri kegiatan operasionalnya.

Hal ini disampaikan Gubernur Jatim, Soekarwo saat menjawab pertanyaan wartawan usai membuka Seminar Forum Ekonomi Kementerian Keuangan bertema Menjaga Kredibilitas APBN di Surabaya, Selasa (15/8/2017).

Upaya menjadikan sejumlah UPT sebagai BLUD ini sebagai strategi yang dilakukan Pemprov Jatim dalam menjaga perekonomian Jatim. Dengan demikian, upaya penciptaan kesejahteraan rakyat dapat terus berkelanjutan. Melalui skema BLUD ini nantinya SKPD bisa mencari anggaran sendiri dan kemudian dikelola kembali untuk memenuhi kebutuhan operasional sehingga bisa mengurangi belanja APBD Pemprov Jatim.

“Kita harus memiliki kreatifitas plus. Jadi harus ada reinventing skema baru di government kita, salah satunya melalui BLUD ini,” ungkap pria yang akrab dipanggil  Pakde Karwo.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Berharap Semenisasi di Perbatasan Dapat Memangkas Keterisolasian

Saat ini, beberapa UPT milik SKPD Pemprov Jatim yang sudah menjadi BLUD seperti RSUD Dr. Soetomo, RSUD Dr. Soedono Madiun, RSUD Saiful Anwar Malang, RSU Haji Surabaya dan 9 UPT dari Dinas Kesehatan Prov. Jatim. Selain itu ada beberapa UPT di sejumlah SKPD Prov. Jatim yang saat ini sedang proses menjadi BLUD.

Diantaranya Dinas Pendidikan (UPT SMK N 5 Surabaya dan SMK N 5 Jember), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (UPT Pengembangan Benih Padi dan UPT Pengembangan Benih Hortikultura), Dinas Kelautan dan Perikanan (UPT P2SKP Mayangan Kota Probolinggo dan UPT P2SKP Tamperan Pacitan), serta Badan Pendidikan dan Pelatihan.

Nantinya, setiap pengelola UPT akan diberi pelatihan dan penjelasan mengenai pengelolaan BLUD. “Kita akan beri penjelasan dan ada training, kemudian kepala dinas jangan terlalu campur tangan. Kami juga membuat sistem tracking di bidang teknologi. Prinsipnya bila pelayanannya dan kualitasnya baik maka mereka mendapatkan pelanggan yang lebih banyak asal lebih cepat, lebih murah dan lebih baik,” kata orang nomor satu di Jatim ini.

Baca Juga:  Kondisi Jalan Penghubung Tiga Kecamatan Rusak di Sumenep, Perhatian Pemerintah Diperlukan

Pewarta: Yudhie
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 23