Puisi Achmad Hidayat Alsair
Untuk Jarak, Kepalaku dan Rumahmu adalah Acara Komedi
Di jarak, kuukur kembali penantian
dan pesan-pesan singkat bisa diabaikan seperti nasib negara
menjadi jaminan bagimu untuk tetap tidur selepas kembali dari piknik astral
Tidak ada waktu untuk kutipu dengan telak
matematika menyumbang ilmu gamang dalam rahim biru laut
ingatan terpukau cetak biru rancangan jalan pintas keluar dari kantung air mata
Kepalaku adalah setumpuk album foto
diikuti narasi hingar-bingar kota yang mewarisi insomnia
terlihat tubuhku, rebah beku meniru bermacam-macam bentuk trotoar
Rumahmu, terang di pinggir belantara
kawanan liar mengaku asing dengan anatomi lampion
dengarlah ngengat bersidang membahas kemungkinan dekam di keningmu
Di jarak, kupangkas durasiku terjaga
mengelak dari acara komedi di mana aku hanya figuran
pajangan tanpa adegan, belum pantas terekam atau menandingi keriuhan di gawaimu
(Makassar, Desember 2016)
Achmad Hidayat Alsair. Mahasiswa tingkat akhir di jurusan Ilmu Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Hasanuddin, Makassar. Sedang gandrung menulis fiksi dan menghindari topik pembicaraan skripsi. Yang terbaru, puisi-puisinya termasuk dalam buku antologi bersama Hari Puisi Indonesia Makassar Kata-kata yang Tak Menua (2017). Bisa dihubungi melalui sur-el ayatautum95@gmail.com.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com.