UNIKI Buka Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan

UNIKI Buka Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan
UNIKI buka prodi pendidikan seni pertunjukan.

NUSANTARANEWS.CO, Bireun – Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen membuka Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan yang bernaung dibawah Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP). Program studi yang kesebelas tersebut  diserahkan langsung izin prodinya oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL-DIKTI) XIII Aceh, Dr. Ir Rizal Munadi, M.M, M.T di kantor Jalan Sukarno Hatta Banda Aceh kepada  Rektor Uniki Prof. Dr. Apridar, S.E., M. Si.

Saat menerima izin pembukaan prodi baru tersebut Prof Apridar menyatakan,  Aceh  yang dahulunya kaya budaya dan seni dengan peradaban yang begitu tinggi sekarang ini sudah mulai redup dalam kehidupan masyarakat. Kesan yang mengemuka serta dirasakan terhadap masyarakat Aceh sekarang ini yaitu masyarakatnya kering terhadap budaya seni. Sehingga masyarakat pada umumnya kaku serta kering terhadap seni. Padahal dari dahulu secara turun temurun masyarakatnya Aceh begitu baik dan tinggi tingkat karakter budayanya.

Keperkasaan kalangan pemuda masa lampau, khususnya dalam menampilkan Tari Sedati misalnya yang mampu memerankan rangkaian cerita inspiratif dengan pertunjukan yang begitu dinamis serta tangguh sudah sekarang ini mulai langka. Begitu juga terhadap berbagai hikayat yang diadop dari Al Quran dan Hadis sehingga mampu membangkitkan semangat untuk berjuang, juga sudah mulai hilang dalam kehidupan masyarakat aceh.

Dengan semakin hilangnya budaya yang penuh dengan edukasi tersebut, membuat budaya asing yang belum tentu sesuai dengan karakter masyarakat Aceh yang Islami mulai menggerogoti pola sikap masyarakat. Tingginya intensitas tayangan budaya asing di media sosial misalnya, telah dapat menghilangkan budaya Aceh yang memiliki seni begitu tinggi, serta memiliki nilai-nilai edukasi. Untuk mengembalikan marwah Aceh kedepan, maka sangat diperlukan Pendidikan Seni pertunjukan yang sejalan dengan kondisi masyarakat Aceh yang menerapkan Syarit Islam.

Untuk mengurangi pengerogotan nilai-nilai seni yang bersumber yang sejalan dengan ketentuan syariat, maka kehadiran para pendidik dibidang seni pertunjukan  sangat diperlukan. Seni pertunjukan merupakan sebuah rumpun seni yang berfungsi sebagai sarana ritual, hiburan pribadi, dan presentasi estetis yang mengajarkan bagaimana selayaknya manusia berprilaku sosial. Dengan ungkapan budaya dan wahana untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan perwujudan norma-norma estetik-artistik yang berkembang sesuai zaman, dan wilayah dimana bentuk seni pertunjukan itu tumbuh dan berkembang.

Seni pertunjukan merupakan cabang seni yang memiliki 3 unsur yakni sutradara, pemain dan penonton yang mulai langka dalam kehidupan masyarakat, sangat perlu ditingkatkan melalui media untuk mengekspresikan rasa dan karsa manusia. Semoga kedepan Aceh akan memiliki lumbung seni sebagai cara efektif dalam membangkitkan produktivitas masyarakat.

Ketua Pembina Uniki Dr Amiruddin Idris, M. Si yang juga sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Aceh (DPRA) yang membidangi Pendidikan sangat bersyukur dengan terbitnya Izin Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan. Prodi yang masih langka tersebut merupakan jawaban terhadap kondisi Masyarakat Aceh yang dipandang pihak luar begitu kaku dalam melakukan berbagai negosiasi. Untuk meningkatnya tingkat keluwesan masyarakat, maka sangat diperlukan pelatihan dengan pendidikan yang terstruktur dengan baik.

Semoga  pada tahun 2030 sesuai visi yang telah ditetap, menjadikan Universitas Islam Kebangsaan Indonesia yang professional, unggul, enterpreuner, islami dan memiliki daya saing dapat diwujudkan serta mampu meningkatkan nilai seni secara proporsional. Kehadiran Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan ini juga nantinya diharapkan dapat mendukung terhadap kebutuhan mentor untuk pendidikan vokasi dibidang seni pertunjukan khususnya ungkap Dr Amiruddin. (MG)

Exit mobile version