Uni Eropa Minta Dunia Tenang Sikapi Keputusan Donald Trump Soal Yerusalem

Kepala Diplomat Uni Eropa, Federica Mogherini. Foto: EPA

Kepala Diplomat Uni Eropa, Federica Mogherini. Foto: EPA

NUSANTARANEWS.CO – Rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dan memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem dinilai kepala diplomat Uni Eropa keputusan dan kebijakan yang memprihatinkan. Keputusan ini dinilai sebagai tindakan yang memicu terjadinya pertumpahan darah di Palestina khususnya dan membangkitkan semangat dunia Islam di seluruh dunia untuk bangun melakukan perlawanan.

“Aspirasi kedua belah pihak harus dipenuhi dan sebuah cara harus ditemukan melalui negosiasi untuk menyelesaikan status Yerusalem sebagai ibukota masa depan kedua negara,” kata Federica Mogherini menyikapi keputusan Trump.

Di laman European Data News Hub (EDNH), Mogherini mengatakan Uni Eropa melihat dampak serius dari keputusan Trump terhadap masa depan perdamaian dunia, khususnya Israel-Palestina. Ia mengatakan Uni Eropa akan terus melihat perkembangan proses perdamaian di Yerusalem dan mendukungnya.

“Uni Eropa meminta semua aktor di lapangan dan di wilayah yang lebih luas untuk tenang dan menahan diri guna mencegah eskalasi,” tambah Mogherini.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampak senang dengan keputusan Trump. Artinya, Israel tentu sangat senang dengan sikap politik pemerintahan Trump yang mulai mendukung langkah Tel Aviv dalam usaha mereka memperluas kepentingan geopolitiknya di Timur Tengah. Trump sadar jika dirinya punya utang besar terhadap umat Yahudi Amerika Serikat yang sepenuhnya memberikan dukungan sehingga Trump berhasil menuju Gedung Putih.

“Fokusnya harus tetap pada penciptaan kondisi untuk negosiasi langsung dan bermakna sehingga dapat menyelesaikan semua masalah ini dengan solutif. Uni Eropa berkomitmen tegas untuk memberikan solusi terbaik kepada kedua negara (Israel dan Palestina),” tutup Mogherini. (red)

Editor: Eriec Dieda

Exit mobile version