Politik

Ulangi Sejarah Peradaban Masa Lalu, Cina Jadikan Indonesia Sebagai Penyangga Jalur Sutra

peta jalur sutra dan jalur sutra maritim China (Istimewa)
Peta jalur sutra dan jalur sutra maritim China (Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, JakartaCina tengah gencar membangun kembali sejarah peradaban masa lalu yang pernah menguasai dunia dengan produk-produknya. Amerika dan mata uang dolar dinilai bukan lagi masa depan.

“Bahkan, produk dari berbagai dinasti di masa lalu (Cina) pernah kita jumpai di seluruh pelosok nusantara,” kata aktivis ’98, Haris Rusli, Jakarta, Jumat (8/2/2019).

“Di kampung di Ternate, kita masih menemukan warisan China Old, cangkir dan teko dari berbagai dinasti. Cina yang ada saat ini adalah Cina yang mengulangi sejarahnya yang lampau,” sambung dia.

Baca juga: Indonesia Terjebak Skema Jalur Sutra Baru Abad 21 China?

Baca juga: Mencermati Proyek Jalur Sutra Maritim Abad 21

Baca juga: Baik Barat Atau Cina, Keduanya Disebut Sama-sama Nginjek Leher

Menurut Haris, jika di dalam pertarungan global ini mental bangsa Indonesia masih seperti kuli dan budak, yang selalu berharap bantuan dari barat, berharap pada pertolongan dari Amerika dan lain-lain, maka bangsa ini bakal punah.

Baca Juga:  Wis Wayahe Jadi Bupati, Relawan Sahabat Alfian Dukung Gus Fawait di Pilkada Jember

“Demikian juga tentara kita, jika mindset-nya belum berubah dari mindset Amerika karena pernah dididik di Amerika dan tidak kembali kepada mindset-nya Jenderal Besar Soedirman (salah satu orang suci yang pernah ada di Indonesia), maka selamanya kita akan menjadi kuli dan budak asing, baik barat, Cina, Jepang dan cukong,” sebutnya.

Baca juga: Agresi Sejumlah Dompet Digital Asal Cina di Indonesia Makin Menguat

Baca juga: Turis China di Bali Banyak, Pemasukan Devisa Negara Hanya Sedikit

“Harusnya kita bisa bangkitkan kembali kedigdayaan dan ketangguhan peradaban Sriwijaya dan Majapahit yang kini telah menjadi mitologi,” tambah Haris.

Cina bangkit menguasai dunia dengan mitologi Jalur Sutra. Sasaran utama sebetulnya perebutan nusantara sebagai daerah penyangga.

“Tujuannya untuk kuasai rantai pasokan di Pasifik hingga singkatan Silk Road (Jalur Sutra)-nya itu dibuat ada sedikit kemiripan dengan bahasa kita, yaitu OBOR (One Belt, One Road). Demikian juga oase intelijen Cina untuk kuasai rantai pasokan tersebut diberi nama ALIBABA, tak ada bahasa Tiongkok seperti itu. Itu bahasa kita. Karena dia ingin menyatu dengan dan menguasai bangsa kita,” paparnya.

Baca Juga:  Prabowo-Gibran Resmi Menang Pilpres 2024, Gus Fawait: Iklim Demokrasi Indonesia Sudah Dewasa

(eda/bya)

Editor: Almeiji Santoso

Related Posts

1 of 3,070