NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sebuah gerakan yang mengklaim datang mewakili masyarakat kelas menengah (middle class) muslim di Indonesia menggalang gerakan Indonesia bersama ulama. Gerakan ini bertujuan untuk menahan laju arus propaganda yang kerap menjadikan ulama sebagai kambing hitam dari berbagai peristiwa yang terwujud dalam tindakan kriminalisasi dan persekusi ulama.
“Kita concern terhadap ulama, para ulama-lah yang menebarkan api jihad semangat perjuangan untuk melawan segala bentuk penjajahan yang ada. Sehingga kita dapat merasakan kemerdekaan saat ini,” ujar inisiator gerakan Indonesia Bersama Ulama Hadi Nainggolan, Jakarta, Rabu (8/8/2018).
Menurutnya, ulama tidak pantas dibenturkan dengan propaganda politik yang semata untuk kepentingan sesaat dan pada waktu bersamaan ulama sendiri menjadi korban. Kata Hadi, ulama jangan lagi dipertentangkan dengan kebhinekaan, dituding intoleran, radikal dan lain sebagainya.
“Inilah saatnya kita memperluas pandangan dan merubah mindset tentang ulama yang seolah dianggap mengganggu persatuan dan kesatuan Indonesia, anti dengan adat istiadat dan tidak rasional,” ucapnya.
“Ulama itu ramah dengan perbedaan, saling mengayomi, tidak radikal seperti yang selama ini diberitakan. Inilah yang diluruskan,” tambahnya.
Hadi mengatakan jangan ada lagi paradigma bahwa ulama hanya ahli dalam hafalan surat, pengajian, mengurus kematian, pernikahan, berdoa dan ceramah, sehingga mereka tidak pantas mengelola kepemerintahan.
“Ulama itu adalah Indonesia, Indonesia adalah ulama. Ulama adalah milik nusantara, semua masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Ulama mengayomi siapa saja, punya kompetensi dan kapasitas untuk membawa negara ini menjadi lebih maju,” ujarnya. (red/bya/edd)
Editor: Banyu Asqalani