FeaturedPeristiwa

Ulama Jadi Korban Hingga Tewas, Pelaku Kembali Diduga Idap Gangguan Jiwa

NUSANTARANEWS.CO – Kabar duka datang dari Ustadz Prawoto, di Cigondewah Kidul, Kecamatan Bandung Kidul, Bandung, Jawa Barat. Setelah mengalami penganiayan pada Kamis subuh (1/2/2018), korban yang juga merupakan Komandan Brigade Persatuan Islam (Persis) Pusat itu sempat dirawat ke RS ICU RS Santosa, Bandung, sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir pada Kamis sore.

Ketua Persis Irfan Safrudin dikutip dari Republika.co.id membenarkan kabar meninggalnya Ustadz Prawoto. “Betul beliau meninggal. Beliau langsung dimakamkan malam ini juga di Taman Kopo Indah, Burujul, Kabupaten Bandung,” kata Irfan, Kamis (1/2/2018).

Kronologi kejadian penganiayaan ulama yang berujung melayangnya nyawa ustadz Prawoto terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, saat hendak menunaikan sholat Subuh. Pelaku bernama Asep Maptuh (46) didapati oleh korban saat merusak bagian rumah korban. Ketika ditanya oleh korban, pelaku langsung menyerang dengan linggis. Karena tahu, dirinya dalam bahaya, korban lari menghindar.

Solihin salah satu saksi menceritakan saat itu, korban melarikan diri. Sempat terjadi kejar-kejaran. Hingga korban terjatuh, lalu pelaku menyerang korban dengan linggis.

Baca Juga:  Bencana Hidrometeorologi Incar Jawa Timur, Heri Romadhon: Masyarakat Waspadalah

Mengenai kasus yang berujung maut itu, pihak kepolisian Kota Bandung menjelaskan pelaku sempat diperiksa penyidik namun diduga mengalami gangguan jiwa. “Pelaku AM dibawa ke RSJ Cisarua untuk diobservasi. Kasus ini masih dalam proses sidik di Sat Reskrim Polrestabes Bandung,” ungkap Kapolrestabes Kota Bandung Kombes Hendro Pandowo, Kamis (1/2/2018) dilansir dari Kumparan.

Sebelumnya pada Sabtu, 27 Januari 2018, kasus penganiayaan terhadap ulama juga menimpa pimpinan pondok pesantren Al Hidayah (Santiong), Cicalengka, Kabupaten Bandung, Kiai Umar Basri. Dimana seusai shalat Subuh berjamaah Kiai Umar Basri (ajengan Emon) dianiaya oleh orang tidak dikenal.

Atas kejadian tersebut, Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, dikutip dari Tribunnews.com, mengatakan pelaku berinisial A diduga juga mengalami gangguan jiwa.

“Karena ada hal yang menurut penyidik saat ditanya tidak tahu rumah, ditanya A dijawab tidak beraturan, maka tersangka dibawa ke Bandung untuk ditanyai keterangan awal. Kami memanggil psikiatri, dr Liani Wijaya spesialis kesehatan jiwa,” kata Irjen Pol Agung Budi Maryoto pada Minggu (28/1/2018).

Baca Juga:  Silaturahmi Ulama dan Tokoh Agama, Inilah Pesan SBY

“Sementara dapat disimpulkan bahwa tersangka A ini alami gangguan jiwa berdasarkan pemeriksaan awal dari dokter spesialis kejiwaan,” sambungnya.

Menanggapi kasus teror terhadap Kiai Umar Basri, mantan Ketua Lesbumi PBNU Zastrouw Al Ngatawi dalam keterangan tertulisnya menilai kasus di Jabar baru-baru ini mengingatkannya kembali pada tragedi pembantaian di Banyuwangi 1998. Bermula dari isu pembunuhan tukang santet kemudian melebar menjadi pembantaian terhadap kiai-kiai kampung dan guru-guru ngaji warga NU.

“Berdasar data tim pencari fakta (TPF) PWNU Jatim korban pembantaian Banyuwangi ini ada 147 orang, bahkan laporan LSM Kompak Banyuwangi mencapai 174 orang,” tulis mantan ajudan pribadi Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 11