Berita UtamaFeaturedMancanegara

UE Tetap Pada Komitmen, Tidak Ada Rencana Untuk Merundingkan Kembali Kesepakatan Nuklir Iran 2015

NUSANTARANEWS.CO – Uni Eropa (UE) tetap pada komitmen dan tidak ada rencana untuk merundingkan kembali kesepakatan nuklir 2015 tersebut dengan Iran meskipun mendapat ancaman dari Gedung Putih, demikian menurut seorang diplomat di Washington sebagaimana dilansir Sputnik. “Bahwa posisi UE yang diwakili Inggris, Jerman dan Prancis menolak kesepakatan tambahan yang diminta oleh Amerika Serikat (AS), kata sumber tersebut.

Menurut sebuah laporan intelijen swasta Soufan Center, negara-negara Eropa bersama dengan Rusia dan China kemungkinan dapat menjaga kesepakatan nuklir Iran 2015 tetap hidup meski Presiden Donald Trump menarik AS keluar dari perjanjian. Kemungkinan penarikan diri AS dari kesepakatan semakin jelas dengan ditunjuknya Direktur CIA Mike Pompeo menjadi Sekretaris Negara.

Baca: Rusia dan Eropa Kompak Tetap Berkomitmen Terhadap Kesepakatan Nuklir Iran

Laporan itu juga menyebutkan bahwa penarikan diri AS dari kesepakatan itu tidak akan menyebabkan keruntuhannya, karena Iran dan pihak-pihak lain akan terus mencoba untuk mengimplementasikannya. Di mana Pemerintah Eropa akan mendorong perusahaan mereka untuk melanjutkan transaksi dengan Iran dan mencoba untuk melindungi mereka dari sanksi AS.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Gelar Paripurna Laporan LKPJ Bupati TA 2023

Terkait dengan itu, Washington telah berkali-kali mengultimatum Jerman, Inggris dan Prancis untuk mengubah kesepakatan nuklir Iran yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA). Presiden Donald Trump bahkan menegaskan bila Eropa tetap bertahan dengan kesepakatan tersebut, AS akan menarik diri keluar dari kesepakatan.

Baca: Washington Memberi Ultimatum Kepada Jerman, Inggris dan Prancis Untuk Mengubah Kesepakatan Nuklir Iran

Tiga kekuatan Eropa telah berupaya membujuk Presiden AS Donald Trump untuk tetap pada kesepakatan nuklir Iran – setelah melewati batas waktu 12 Mei sebagaimana yang diultimatum oleh Presiden Trump yang akan menarik AS keluar dari kesepakatan JCPOA.

Seperti diketahui, Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa – Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Cina dan Rusia – plus Jerman telah menandatangani kesepakatan nuklir yang dikenal dengan JCPOA pada 14 Juli 2015 dan mulai diterapkan pada 16 Januari 2016. Perjanjian tersebut berisikan penghentian kegiatan nuklir Iran dengan imbalan memberikan manfaat ekonomi yang nyata kepada Iran.

Baca Juga:  Raih 19.627 Suara, Nia Kurnia Fauzi Siap Jaga Amanah Rakyat

Baru-baru ini, Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Mohammad Amir Khatami mengatakan bahwa kekuatan yang merongrong kesepakatan nuklir Iran akan bertanggung jawab atas konsekuensi negatif bagi sistem keamanan dunia, katanya ketika berbicara di Konferensi Keamanan Internasional di Moskow. (Banyu)

Related Posts

1 of 828