Mancanegara

Turki Kembali Mengerahkan Konvoi Militernya Ke Suriah

Turki kembali mengerahkan konvoi milternya
Turki kembali mengerahkan konvoi milternya ke Surian, Foto: i24news.tv

NUSANTARANEWS.CO – Turki kembali mengerahkan konvoi miltiernya ke Suriah. Angkatan bersenjata Suriah yang kini berhasil memasuki kota Khan Sheikhoun pada hari Minggu (18/8), berhasil memukui mundur kekuatan koalisi teroris al-Nusra dan menimbulkan kerugian besar terhadap koalisi teroris-pemberontak tersebut, lapor kantor berita SANA.

Sementara itu, militer Turki yang sebelumnya juga berusaha merebut Khan Sheikoun, namun gagal – kini kembali mengerahkan konvoi militernya ke kota Saraqib, yang terletak di provinsi barat laut Idlib, lanjut SANA. Ankara sendiri belum berkomentar.

Pada hari Senin (19/8) saluran televisi Syria TV melaporkan juga bahwa kendaraan lapis baja Turki sedang bergerak menuju ke kota Khan Sheikhoun, siar Syria TV.

“Kendaraan lapis baja Turki bersenjata lengkap telah melanggar perbatasan Suriah dan telah memasuki kota Saraqib, mereka bergerak ke arah Khan Sheikhoun …,” lapor TV Suriah mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri.

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

Angkatan Bersenjata Suriah mengatakan mereka akan berhenti berperang dengan Turki asalkan Turki memenuhi kewajibannya sesuai kesepakatan Rusia-Turki yang dicapai pada September 2018 di Sochi, yakni penarikan senjata berat dan menengah sejauh 20 kilometer dari garis zona de-eskalasi Idlib.

Pada awal Agustus, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Ankara akan melancarkan operasi di timur Sungai Eufrat, yang saat ini dikontrol oleh pasukan kurdi yang berafilisasi dengan Kurdi Suriah, “segera” kata Erdogan.

“Turki memiliki hak untuk menghilangkan semua ancaman terhadap keamanan nasionalnya … Insya Allah, kami akan membawa proses yang dimulai dengan (serangan sebelumnya ke Suriah) ke tahap berikutnya segera”, katanya dalam pidato yang disiarkan televisi pada 6 Agustus.

Pada saat itu, Erdogan menambahkan bahwa AS dan Rusia telah diberitahu tentang niat Turki, tetapi menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.

Pada Juli, Ankara dan Washington mencapai kesepakatan untuk membangun zona aman di perbatasan Suriah dengan Turki dan pusat untuk mengoordinasikan operasi bersama. Kesepakatan itu terjadi menyusul rencana agresi militer Turki pada Desember 2018, di mana Erdogan mengatakan siap memulai operasi militer melawan pejuang Kurdi di Manbij jika AS tetap membiarkan teroris Kurdi berada di sana.

Baca Juga:  Militer Israel Kawal Aksi Pemukim Zionis Bakar Pemukiman Paletina di Tepi Barat

Turki mengingingkan terbentuknya zona aman rata-rata 30-40 km di selatan perbatasannya dengan Suriah, di sebelah timur Sungai Efrat yang akan dikontrol bersama Turki-AS, dan tidak ada lagi pasukan Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi di sana, yang dipandang sebagai teroris. Pada saat yang sama, Ankara memperingatkan bahwa jika kesepakatan gagal dicapai, Turki akan membuat zona aman secara sepihak. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,064