Mancanegara

Tuntut US$ 7 Miliar, Iran Sita Kapal Tanker Korsel

Tuntut US$ 7 miliar, Iran sita kapal Tanker Korsel.
Tuntut US$ 7 miliar, Iran sita kapal Tanker Korsel. Pasukan Iran menyita Hankuk Chemi, sebuah kapal tanker Korea Selatan, di Teluk Persia pada hari Senin/Tasnim

NUSANTARANEWS.CO, Teheran – Tuntut US$ 7 miliar, Iran sita kapal Tanker Korsel. Kapal tanker handysize berbendera Korea Selatan Hankuk Chemi digelandang oleh pasukan Iran saat transit di Selat Hormuz pada Senin pagi. Kantor Berita Fars melaporkan bahwa angkatan laut Iran menyita kapal “karena polusi minyak di Teluk Persia”. Korea Selatan sendiri langsung mengirim sebuah kapal perangnya sebagai respon terhadap penyitaan kapal tankernya oleh Iran.

Pengawal Revolusi Iran melaporkan pada hari Senin bahwa armada Zulfiqar-nya telah menyita sebuah kapal Korea Selatan yang beroperasi di Distrik Angkatan Laut Pertama Republik Islam di Teluk Persia “karena serangkaian pelanggaran hukum lingkungan laut” setelah kapal itu berangkat dari pelabuhan Al-Jubail Arab Saudi .

Kapal, Hankuk Chemi, dikatakan mengangkut hingga 7.200 ton bahan kimia berbasis minyak, dan membawa awak warga negara Korea Selatan, Indonesia, Vietnam dan Myanmar. Baik kapal dan awaknya ditahan di pelabuhan Bandar Abbas Iran, di mana Pengawal Revolusi mengatakan “masalah ini akan ditangani oleh pejabat pengadilan.”

Baca Juga:  Keingingan Zelensky Meperoleh Rudal Patriot Sebagai Pengubah Permainan Berikutnya?

Menanggapi insiden tersebut, seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan kepada media bahwa angkatan laut telah mengerahkan pasukan anti-pembajakan di dekat Selat Hormuz.

“Jika itu benar-benar pencemaran laut, seperti yang mereka katakan, penjaga pantai seharusnya mendekati kapal itu terlebih dahulu,” kata Lee Chun Hee, Direktur Manajemen di Taikun. “Tapi sebaliknya, tentara bersenjata mendekati kru dan mengatakan mereka perlu diselidiki.”

Pemerintah Iran sendiri kemudian mengakui bahwa alasan penyitaan kapal tersebut adalah berkaitan dengan perselisihan antara Teheran dan Seoul terkait aset Iran senilai US$ 7 miliar yang dibekukan oleh Seoul. Korea Selatan sendiri adalah importir utama minyak Iran hingga Mei 2020 dan menghentikan pembelian karena menghadapi tekanan pemerintah AS.

“Kami sudah terbiasa dengan tuduhan seperti itu,” kata juru bicara pemerintah Iran Ali Rabiei dalam menanggapi pertanyaan selama konferensi pers tentang apakah merebut Hankuk Chemi sama dengan penyanderaan. “Jika ada penyanderaan, itu adalah Korea Selatan yang menahan US$ 7 miliar milik kami, penyanderaan dengan alasan tak berdasar,” jelasnya.

Baca Juga:  Rusia Menyambut Kesuksesan Luar Angkasa India yang Luar Biasa

Sementara Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan telah dijadwalkan untuk melakukan perjalanan ke Iran akhir pekan ini, sebagai upaya menyelesaikan masalah ini. Pemerintah Korea Selatan juga sekarang sedang bersiap untuk mengirim tim diplomatik “tingkat kerja” ke negara itu sebagai tanggapan atas insiden Hankuk Chemi. Korea Selatan.

Di sisi lain, AS kembali berkoar menyerukan pembebasan segera kapal tanker dan awaknya. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,049