NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – GEMPUR NET89 gelar aksi unjuk rasa unik dan kreatif pada hari Jumat (2/9) di Area patung Kuda Monas Jakarta. Aksi massa tersebut menampilkan sekelompok vampir berjubah hitam bertopeng putih sambil menggendong karung berlogo Dollar – sebagai simbolisasi pihak penggarong dana.
Dalam rilis yang diterima redaksi Sabtu (3/9), GEMPUR NET89 menuntut PT SMI dengan komisaris Andreas Andreyanto dan Direktur Sammy Lauw agar mengembalikan dana member Net89 senilai Rp 10 trilyun.
Tuntutan itu juga terpampang di spanduk yang terbentang sepanjang 200 meter. – dimana terbaca permohonan kepada Bpk Presiden RI, Joko Widodo agar memberi atensi kepada ratusan ribu korban member Net89 yang sekarang mengalami penderitaan luar biasa, karena kerugian materi dan psikis.
BL Hadi, penanggung jawab aksi unjuk rasa menjelaskan bahwa “Penderitaan yang sangat dalam ini adalah bentuk Pelanggaran Kemanusiaan dari PT SMI kepada rakyat Indonesia, khususnya member Net89. “Hal ini harus dihentikan. Kami juga sudah membuat laporan kepada Bpk Presiden lewat Kementerian Sekretariat Negara,” katanya.
Mengingat banyaknya korban yang menderita, dan fantastisnya jumlah dana yang masih ditahan oleh PT SMI maka Team Hukum GEMPUR NET89 lewat juru bicaranya, Agustinus Panjaitan menyatakan, bahwa “Aksi Massa ini adalah somasi terbuka kepada Pihak PT SMI yang harus direspon paling lambat 3 minggu.”
Dalam Aksi Massa tersebut, ada sekelompok orang yang kompak memakai topeng Andreas Andreyanto, komisaris PT SMI, dan memasang kertas di dada bertuliskan: Andreas Andreyanto, Komisaris PT SMI, Pelanggar Kemanusiaan. (Red)