NUSANTARANEWS.CO, Bedminster – Presiden Amerika Serikat Donald Trump sedang mempertimbangkan opsi militer sebagai tanggapan terhadap krisis yang terus meningkat di Venezuela. Trump menggambarkan situasi di Venezuela dalam kekacauan yang sangat berbahaya.
Sebelumnya, AS memberikan sanksi ekonomi kepada Venezuela menyusul peresmian majelis baru yang terbentuk pada Jumat pekan lalu, yang bertujuan menulis ulang konstitusi negara tersebut, yang dianggap dapat memberikan kekuatan baru yang luas kepada Maduro dan partai sosialisnya yang berkuasa. Pemerintahan Trump yang mendukung pandangan oposisi Venezuela telah menuduh Maduro yang ingin memperkuat kekuasaannya.
AS kemudian mempertegas ancamannya dengan sanksi ekonomi, dan memperingatkan bahwa siapa pun yang bertugas di majelis baru tersebut dapat menghadapi sanksi dari AS. Seperti diketahui, AS dan Uni Eropa menolak hasil pemilihan majelis baru tersebut walaupun dilakukan secara demokratis.
Baca: Standar Ganda Sanksi AS Terhadap Venezuela
Selain itu, Washington juga memberikan sanksi kepada Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan sekutunya sekaligus mencap mereka sebagai pemimpin dictator karena berupaya menghancurkan kelompok oposisi di negara tersebut. Tapi, Venezuela sebaliknya menyerang dan menuduh AS telah melakukan agresi imperialis.
Akibatnya lebih lanjut, Trump kini dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk bertindak lebih keras dengan opsi menerjukan militer AS ke Venezuela.
“Kami memiliki banyak pilihan untuk Venezuela, termasuk kemungkinan opsi militer jika diperlukan,” kata Trump kepada wartawan di New Jersey seperti dikutip AFP.
“Kami memiliki pasukan di seluruh dunia di berbagai daerah yang sangat jauh, Venezuela tidak terlalu jauh dan orang-orang di sana (Venezuela) menderita dan mereka sekarat,” imbuhnya.
Trump mengatakan, krisis politik Venezuela merupakan salah satu topik yang dibahas dalam pembicaraan yang dia gelar di New Jersey pada hari Jumat dengan Sekretaris Negara Rex Tillerson dan Duta Besar PBB Nikki Haley.
“Venezuela berantakan. Ini sangat berbahay,a berantakan dan situasi yang sangat menyedihkan,” kata Trump.
Tetapi jika ada rencana kontinjensi militer AS sedang berlangsung, maka harus dalam tahap awal. Seorang juru bicara Departemen Pertahanan, Eric Pahon, menolak untuk menguraikan komentar Trump, dengan mengatakan, “Sampai sekarang, Pentagon tidak menerima perintah apapun,” kata dia.
Baca: Krisis Venezuela di Tengah Tekanan Sanksi Ekonomi Amerika