MancanegaraTerbaru

Trump Lawatan ke Asia, Kim Menaruh Curiga

NUSANTARANEWS.CO – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mungkin satu-satunya pemimpin negara di kawasan Asia yang tidak suka melihat tur Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke sejumlah negara Asia.

Seperti diketahui Trump mengadakan lawatan bersejarahnya selama 12 hari beberapa negara di Asia seperti Jepang, Korea Selatan, China, Vietnam dan terakhir Filipina sebelum kembali ke Washington.

Lawatan hampir dua minggu Trump ini merupakan penjalanan yang monumental bagi presiden Amerika Serikat tersebut, terutama guna menjaga komitmen peran kepemimpinan tradisional Amerika di kawasan Asia.

Perjalanan Trump ke Asia yang disebut-sebut sebagai salah satu upaya AS meningkatkan hubungan dengan sekutu Asia dan mitra utama guna menghadirkan visi alternatif ke wilayah yang didominasi China. Visi alternatif tersebut jelas akan semakin memperluas peta geopolitik AS, terutama dengan memasukkan Samudera Hindia sehingga menggabungkan India sebagai mitra utama yang pada gilirannya mengurangi pengaruh China di kawasan.

AS memang tengah mematangkan strategi barunya di kawasan Asia, yang didasarkan pada wilayah Indo-Pasifik atau Asia-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Baca Juga:  Amerika Memancing Iran untuk Melakukan Perang Nuklir 'Terbatas'?

Mungkin inilah yang menjadi pembacaan Kim Jong-un melihat perjalanan Presiden AS ke-45 ke Asia. Sehingga Kim cenderung tidak senang dan menganggap Amerika Serikat sebagai ancaman serius, termasuk ancaman terhadap Korea Utara.

Bagi Kim, perjalanan Trump ke Asia sama artinya mengajak Korea Utara perang.

“Trump membuat sebuah usaha untuk mengasingkan rakyat kami dan menjauhkannya dari pemerintah. Trum, selama kunjungannya, memperlihatkan sifat aslinya sebagai penghancur kedamaian dan stabilitas dunia dan memohon sebuah pernag nuklir di semenanjung Korea,” kata Kim seperti dikutip kantor berita Korea Utara.

Namun, kata Kim, tak akan ada siapapun di dunia ini tak berhak menghentikan program nuklir Korea Utara sekalipun Amerika Serikat.

“Perjalanan ke wilayah sekitar kita adalah kunjungan yang sangat provokatif dan menyiratkan konfrontasi untuk menyingkirkan DPRK dari program nuklirnya. Kepemilikan senjata nuklir DPRK dalah pilihan yang benar dan tak terelakkan untuk mempertahankan kedaulatan dan martabat nasional kita dan hak rakyat kita atas keberadaan dan pembangunan dari meningkatnya ancaman nuklir dan pemerasan oleh Amerika Serikat,” kata Kim. (red)

Baca Juga:  Anton Charliyan Gelar Giat Rutin Berkah Ramadhan Kepada Para Jompo, Anak Yatim, Santri, dan Rekan Media di Priangan

Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews

Related Posts

1 of 21