NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sekretaris PP Muhammadiyah, Pedri Kasman menilai kejadian tragis yang terjadi di Mako Brimob harus segra diusut tuntas. Harus pula dibuka secara transparan. Presiden harus menginstruksikan dan memastikan hal itu terjadi.
“Pasalnya mako adalah objek strategis dan merupakan salah satu simbol penting kekuatan keamanan negara. Apalagi yang jadi korban juga anggota pasukan elit kepolisian, densus 88. Ini menyangkut nama baik negara di dunia internasional,” kata Pedri kepada redaksi NUSANTARANEWS.CO, Jakarta, Jumat (11/5/2018).
- Insiden di Mako Brimob, Kang Hasan: Teroris Harus Kita Lawan
- BIN: Narapidana Teroris di Mako Brimob Harus Dituntut dan Diadili
- Tembakan dan Luka Tusuk di Tubuh Korban Kerusuhan Mako Brimob
- Polisi Diminta Transparan Terkait Kekacauan di Rutan Mako Brimob
- Usai Insiden di Mako Brimob, DPRD Jatim Dorong Polri Terjun ke Masyarakat Antisipasi Penyebaran Paham Terorisme
Menurut Pedri, tragedi di Mako Brimob mengundang tanda tanya besar. Patut diduga ada sesuatu yang salah. Kenapa bisa kerusuhan ini terjadi di tempat yang standar pengamanannya super ketat? Itu harus dicari dan dibuka ke publik.
“Demi meyakinkan publik akan kredibilitas institusi negara yang sangat strategis itu. Jangan biarkan publik menduga-duga dan membuat analisa macam-macam,” ujarnya.
“Harus pula diungkap siapa pihak yang terlibat dalam rusuh itu. Siapapun yang bersalah dan lalai harus menerima akibat hukum. Tetapi jangan pula lagi-lagi hanya prajurit yang jadi korban, pimpinan dan pejabat terkaitlah yang harusnya paling bertanggungjawab,” imbuhnya, tegas.
Pedri menegaskan bahwa, yang terpenting adalah siapa dalang atau aktor utama kerusuhan ini, termasuk kemungkinan keterlibatan pihak dalam.
Termasuk pula, sambungnya, dimana posisi Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) hari ini harus dijelaskan ke publik. Karena hal ini akan terus menjadi teka teki yang menimbulkan spekulasi-spekulasi liar.
“Kepada korban kita do’akan semoga mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan. Keluarga diberi kekuatan dan keikhlasan menerima. Semoga,” tandas Pedri disertai doa.
Pewarta: M. Yahya Suprabana
Editor: Achmad S.