PeristiwaRubrikaSpiritual

Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Aceh Setiap Tahun

Tradisi Perayaan Maulid di Aceh3
Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Aceh. Tampak warga masyarakat bertempat di Meunasah sedang menyiapkan menu hidangan “Idang Meulapeh” untuk para tamu undangan antar warga Gampong/Foto: Dok. Nusantaranews.co

NUSANTARANEWS.CO, Pidie Jaya – Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Aceh. Kegiatan Maulid Nabi besar Muhammad SAW di Aceh selalu diperingati dengan sangat meriah, baik kegiatan kenduri maupun acara dakwahnya. Kenduri Maulid telah menjadi salah satu kegiatan utama masyarakat Aceh dalam ritual tahunan peringatan Maulid – di mana setiap warga masing masing menyiapkan hidangan kenduri dua hari sebelum hari H dilaksanakan. Biasanya warga memotong hewan ternak seperti: kerbau, sapi, ayam, bebek, dan juga berbagai jenis ikan serta menu makanan lainnya.

Hal ini dilakukan oleh masyarakat Serambi Mekah ini sebagai ungkapan rasa cintanya kepada Rasulullah Nabi Muhammad SAW melalui kenduri.

Kenduri yang dipersiapkan tersebut sebagian besar disiapkan untuk acara di meunasah yang dikemas dalam bentuk sajian hidangan besar dengan riasan khas Aceh yang disebut hidangan meulapeh. Meski begitu, sebagian menu makanan juga dipersiapkan di rumah untuk acara silaturahmi antar keluarga dan para sahabat.

Baca Juga:  Tugu Rupiah Berdaulat Diresmikan di Sebatik

Pelaksanaan acara maulid di meunasah sebelum acara makan kenduri bersama biasanya diawali dengan kegiatan zikir dan shalawat sesuai dengan tradisi adat istiadat dan budaya aceh.

Pada malam harinya ritual maulid dilanjutkan dengan acara dakwah. Biasanya sebelum acara berlangsung warga masyarakat khususnya para pemudanya melakukan persiapan diantaranya membuat panggung dakwah dan menghiasinya, termasuk segala kebutuhan lainnya untuk mendukung kemeriahan acara dakwah pada malam harinya seperti pada acara maulid pada tahun ini yang dilakukan oleh masyarakat Tripa yaitu Gampong Sagou Tringgadeng dan Gampong Teungoh Panteraja.

Di Gampong Teungoh Panteraja seperti terlihat pada gambar warga masyarakat bertempat di Meunasah sedang menyiapkan menu hidangan “Hidang Meulapeh” untuk para tamu undangan antar warga Gampong tetangga yang akan untuk mencicipi makanan tersebut.

Sedangkan di Gampong Sagoe Trienggadeng pada tahun ini ada rasa unik yang sedikit berbeda dengan Gampong lainnya, di mana warga Gampong Sagoe selain memperingati Maulid Nabi, juga memperingati acara tahunan pahlawan panitia maulid yang berujung maut. Menurut keterangan panitia, Rizal Prinaldi dan M. Irsan kepada Nusantaranews.co: “Dua tahun lalu sebanyak 6 (enam) orang pemuda Gampong Sagou meninggal saat melakukan persiapan acara maulid dan dakwah, terang mereka. (NS)

Related Posts

1 of 3,055