Politik

Tolak Kapal Selam, Sirisena Kurangi Peran Cina di Sri Lanka

NUSANTARANEWS.CO, Kolombo – Sri Lanka menolak permintaan Cina untuk memasukkan salah satu kapal selamnya ke Kolombo. Penolakan itu bersamaan dengan kedatangan Perdana Menteri India Kamis (11/5) lalu.

Terpilihnya Maithripala Sirisena dalam pilpres Sri Lanka 2015 silam telah membuat perubahan besar bagi negara tersebut. Pasalnya, Presiden sebelumnya Mahinda Rajapaksa selama memimpin lebih condong ingin menyerahkan Sri Lanka kepada penguasaan Cina.

Rajapaksa dikenal pro Cina. Seperti umumnya, Cina ingin berinvestasi dalam skala besar di Sri Lanka karena negara ini berada pada sisi strategis, yang dilintasi jalur sutra.

Cina menggunakan kesepakatan perdagangan dan perjanjian pembangunan infrastruktur untuk membangun pengaruhnya di Sri Lanka. Cina menakut-nakuti India dengan membangun pelabuhan laut di ujung selatan Sri Lanka, bagian dari rencana string of pearls Beijing untuk serangkaian pelabuhan yang membentang dari perairannya sampai ke Teluk Persia.

Dilansir Reuters, Sri Lanka sendiri sebelumnya mengijinkan kapal selam Cina berlabuh di ibukota Kolombo pada bulan Oktober 2014 silam. Langkah Cina ini ditentang keras dan memicu perlawanan sengit dari India yang notabene negara tetangga Sri Lanka.

Baca Juga:  KPU Nunukan Gelar Pleno Rekapitulasi Perhitungan Perolehan Suara Pemilu 2024

Penolakan berlabuhnya kapal selam Cina baru-baru ini dikonfirmasi pejabat kementerian pertahanan Sri Lanka. Namun, Cina tak menyerah. Dilaporkan Reuters, negara komunis itu berencana akan kembali meminta persetujuan untuk menggunakan pelabuhan bagi kapal selamnya sekitar 16 Mei nanti.

Seorang sumber yang dekat dengan kedutaan besar China di Kolombo mengkonfirmasi bahwa China telah meminta izin untuk kunjungan kapal selam tersebut namun masih menunggu tanggapan.

Berbicara di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang pada hari Jumat mengajukan pertanyaan kepada Kementerian Pertahanan Cina, yang belum memberikan komentar.

“Yang bisa saya katakan adalah bahwa Cina dan Sri Lanka selalu memiliki tradisi hubungan persahabatan,” kata Geng kepada wartawan.

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe diperkirakan berada di Beijing akhir pekan ini untuk menghadiri pertemuan puncak mengenai program Silk Road Cina. (ED)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,049