Hankam

TNI AL Luncurkan LPD KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991

TNI AL luncurkan KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991 type LPD (Landing Platform Dock) pada hari Kamis (7/1).
TNI AL luncurkan KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991 type LPD (Landing Platform Dock) pada hari Kamis (7/1)/Foto: youtube

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – TNI AL luncurkan KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991 type LPD (Landing Platform Dock) pada hari Kamis (7/1). Plt Dirut PT PAL menjelaskan bahwa Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) ini merupakan salah satu improvement teknologi rancang bangun SSV (Strategic Sealift Vessel) seperti yang di pesan oleh Angkatan Laut Filipina.

PT PAL Indonesia (Persero) meluncurkan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) yang ditandai dengan Shipnaming dan peluncuran kapal. Peluncuran kapal ini seklaigus menjadi bukti kemampuan PT PAL Indonesia dalam merancang dan membangun kapal tipe LPD yang telah mendapatkan sertifikat Paten atas desain teknologi tersebut.

Kapal bantu rumah sakit ini memiliki panjang panjang 124 meter dan dilengkapi dengan mesin pokok sebesar 2 x 5420 KW, jarak jelajah 10.000 nautical miles dengan kecepatan max. 18 knots. Kapal ini akan berbobot 7.200 ton dengan muatan penuh dan dapat menampung hingga total 643 personel termasuk 159 pasien, 4 ambulance (OFE), 3 mobile hospital (OFE), 1 mobile decompression (OFE), 1 mobile X Ray (OFE) serta 2 unit LCVP, 1 unit RHIB dan 2 unit Ambulance Boat.

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI dan Tim Gabungan Sukses Gagalkan Pemyelundupan Ribuan Kaleng Miras Dari Malaysia

Kapal BRS ini juga dilengkapi sejumlah peralatan medis seperti CT Scan dan X-Ray, hingga Ruang Isolasi untuk penanggulangan wabah menular seperti Covid-19.

Selain itu, kapal juga dapat dikonfigurasi untuk mengangkut hingga 89 staf medis, 163 pasien terbaring di tempat tidur, dan 280 pengungsi dalam keadaan darurat.

Selain ruang operasi, kapal akan memiliki bangsal ketergantungan tinggi, fasilitas triase kecelakaan dan darurat, dan poliklinik dengan fasilitas radiologi, kedokteran gigi, dan bersalin. Kapal juga telah dirancang dengan infrastruktur listrik ‘plug-and play’ untuk modul misi dalam peti kemas, seperti generator listrik bergerak dan peralatan desalinasi.

Fitur-fitur tersebut diharapkan dapat memperkuat kemampuan kapal dalam melakukan bantuan kemanusiaan, penanggulangan bencana, pengangkutan dan logistik, pencarian dan penyelamatan, serta operasi evakuasi massal. Kapal tersebut juga akan memperkuat kemampuan angkatan laut dalam menjalankan tugas diplomasi dan meningkatkan kerja sama internasional. (Red)

 

Related Posts

1 of 3,049