NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menanggapi pernyataan anggota TKN 01 Jokowi-Ma’ruf Amin, Inas Nasrullah Zubir yang menyebut duet Prabowo-Sandi tidak siap adu program, menurut anggota BPN 02, Ferdinand Hutahaean disebut sebagai upaya untuk menutup-nutupi kekurangan capres cawapres nomor urut 01.
“Jadi saya pikir Inas hanya sedang menutupi ketidak mampuan capresnya, sedang menutupi fakta yang sesungguhnya,” kata Ferdinand kepada NUSANTARANEWS.CO, melalui sambungan voice record, Selasa (8/1/2019).
Baca Juga: TKN 01 Tuding Prabowo-Sandi Tidak Siap Adu Program
Ferdinand mengaku bahwa sedari awal tim Prabowo-Sandi sangat ingin menghadirkan capres cawapresnya untuk berbicara program mereka. Termasuk menyampaikan visi misinya kepada publik. Namun rencana pemaparan visi misi pada 9 Januari 2019 gagal direalisasikan setelah KPU pada 4 Januari 2019 membatalkannya.
Mencermati pernyataan Inas Zubir, Politisi Partai Demokrat itu melihat ada upaya dari TKN menutupi kekurangan dari pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Sebab menurut Ferdinand, program dan visi misi Jokowi sebelumnya disebut omong kosong.
“Dan (Inas) sedang menutupi memang Jokowi-Ma’ruf tidak bisa bicara lagi program, karena program dan visi misi 2014 lalu saja semuanya hanya omong kosong dan tidak dilaksanakan,” ungkap dia.
Baca Juga: Tanggapi TKN, BPN Tuding Balik Jokowi-Ma’ruf Amin Takut Sampaikan Visi-Misi
Sebelumnya, pada Senin, 7 Januari 2019 kepada redaksi, anggota TKN 01, Inas Nasrullah Zubir menyebutkan bahwa calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandi tidak siap untuk melakukan adu program.
“Kalau kita baca program aksi Prabowo-Sandi, sebagian besar sudah dilaksanakan di era Jokowi,” ujar Inas. “Jadi saya menduga bahwa tim Prabowo-Sandi tidak siap untuk adu program,” ungkap politisi Hanura tersebut.
Inas menjelaskan bahwa usulan BPN 02 menginginkan pemaparan program visi misi capres-cawapres dilakukan pada 9 Januari serta disampaikan sesaat sebelum debat disebutnya hanya membuang buang waktu.
“Lebih baik visi misi tanggal 9 Januari 2019 dilakukan oleh tim atau ditiadakan saja,” tegasnya.
Pewarta: Romadhon
Editor: Alya Karen