Terbaru

Tips Mengangkat Mental Anak Ketika Mereka Terlibat Kompetisi

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Daniel McGinn, penulis buku berjudul “Psyched Up: How the Science of Mental Preparation Can Help You Succeed“, membagi sedikit tips-nya bagaimana cara orang tua mengakat mentalitas anak-anaknya. Terutama saat mereka akan menghadapi sebuah ujian atau kompetisi.

Seperti dikutip The Wall Street Journal, McGinn berkisah bagaimana peran orang tua untuk membuat sebuah taktik agar anak-anaknya yang tengah terlibat dalam sebuah kompetisi mampu tampil lebih baik dan sukses.

Berikut beberapa langkah yang dipaparkan McGinn.

Pertama, ingat hit terbesar mereka. Salah satu cara untuk membangun kepercayaan diri adalah dengan merefleksikan prestasi masa lalu. Psikolog olahraga menciptakan track rekam audio pribadi yang diceritakan, yang dapat didengarkan atlet sebelum mereka bersaing. Kadang-kadang soundtrack ini mengingat kesuksesan masa lalu; Di lain waktu, mereka membimbing atlet untuk memvisualisasikan pertunjukan mendatang yang sempurna. Orangtua bisa melakukan ini dengan lebih sederhana dan halus, dengan mengajukan pertanyaan. “Ingat bagaimana anda memainkan tiga menit terakhir melawan Concord musim lalu?” Atau “Anda tahu saya masih memiliki video solo anda di telepon saya? Mau menontonnya di mobil? ”

Baca Juga:  DPRD Nunukan Dimungkinkan Akan Menjadi 7 Fraksi

Kedua, cobalah visual priming. Banyak orang tua tidak menyukai budaya setiap orang mendapat piala, tapi ada beberapa bukti bahwa isyarat visual (seperti piala, foto tim kejuaraan mereka atau bahkan poster idola pekerja keras) dapat mendorong mereka untuk berusaha lebih keras. Psikolog organisasi Gary Latham dari Universitas Toronto pada awalnya skeptis terhadap ilmu priming, di mana isyarat bawah sadar dan halus telah terbukti mempengaruhi perilaku. Namun dalam serangkaian penelitian di mana ia memasukkan foto inspirasional ke lingkungan kerja penggalangan dana telemarketer, ia secara konsisten menemukan bahwa orang yang terpapar citra ini tampil lebih baik. Pertimbangkan ini saat memilih dekorasi untuk kamar tidur anak-anak atau memutuskan apa yang harus diposkan di pintu kulkas.

Ketiga, gunakan penilaian ulang. Sebelum mengadakan acara yang penuh tekanan, banyak pemberi saran yang bermaksud baik berkata: “Jangan gugup.” Untuk disertasi doktoralnya, Alison Wood Brooks, asisten profesor di Harvard Business School, menguji keefektifan taktik itu. Prof Brooks menyuruh orang bernyanyi dan menerima nilai dari permainan karaoke Wii, dengan beberapa orang mengulangi kalimat “Saya sangat gugup” dan yang lainnya mengatakan “Saya sangat senang” sebelum mereka bernyanyi. Penyanyi “bersemangat” tampil jauh lebih baik.

Baca Juga:  Punya Stok Cawagub, PDI Perjuangan Berpeluang Usung Khofifah di Pilgub Jawa Timur

Teknik ini disebut penilaian kognitif, dan bekerja karena lebih mudah melakukan perubahan emosi yang halus (dari yang gugup sampai bersemangat) daripada yang dramatis (seperti cemas untuk tenang). Studi lain oleh peneliti berbeda yang melibatkan siswa yang mengikuti Graduate Record Exam menunjukkan hasil yang serupa. Jadi, bukan hanya menyuruh anak anda untuk tenang, bantu mereka untuk fokus pada betapa beruntungnya mereka memiliki kesempatan untuk menunjukkan keahlian mereka.

Keempat, dorongan rutin, ritual dan takhayul. Studi para pemain dalam kegiatan beragam seperti bowling, rugby dan polo air menunjukkan bahwa orang-orang yang terlibat dalam rutinitas tertentu sebelum berkompetisi lebih baik. Mengapa ritual dan rutinitas bekerja? Ini tidak sepenuhnya jelas, namun para periset berspekulasi bahwa mereka memberi pelaku sesuatu untuk dipusatkan, mengurangi kegelisahan, dan dapat membantu memicu tubuh dan pikiran untuk mengingat tindakan dari latihan.

Jadi jika anak anda ingin memakai pakaian yang sama atau terlibat dalam ritual lain pada hari audisi, kenali bahwa itu bukan hal yang buruk.

Baca Juga:  Bupati Paparkan Program Prioritas Saat Safari Ramadhan di Sebatik

Biarkan anak memilih list-nya. Banyak remaja tidak memakai headphone saat berada di dalam mobil dengan orang tua. Meskipun anda mungkin tidak berbagi selera musik dengan mereka, kenali bahwa nyanyian yang tepat dapat memperbaiki tingkat mood dan energinya. Jadi, lepaskan pilihan musik mereka dan pertimbangkan untuk meminta mereka melepas headphone dan mengendalikan stereo mobil.

Salah satu tantangan mengasuh anak adalah bahwa kita memiliki sedikit kontrol terhadap seberapa baik kinerja anak-anak kita. Tapi bukan berarti kita tidak berdaya. Dengan mengambil langkah-langkah untuk memasukkannya ke dalam keyakinan mind-set-boost yang tepat, meminimalkan kecemasan dan mengoptimalkan tingkat energi mereka kita dapat memberi mereka keuntungan tambahan. (ed/wjs)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts