Politik

Tiga Hari Sebelum Pencoblosan Bakal Berkeliaran Amplop Cap Jempol Berisi Uang Pecahan Rp 50 Ribu

Hentikan Politik Uang (Foto Credit)
Hentikan Politik Uang (Foto: IST)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Waketum DPP Gerindra, Arief Poyuono mengatakan tiga hari menjelang pencoblosan bakal berkeliaran amplop putih cap jempol, lambang pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Tugas berat bagi kita mulai H minus 3 jelang pencoblosan untuk menyapu besih amplop-amplop putih tanda jempol sebagai lambang Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang berisi uang pecah 50 ribu dan 20 ribu yang diduga siap ditebar di pelosok negeri ini,” ungkap Poyuono, Jakarta, Minggu (7/4/2019).

Dia mengungkapkan, amplop cap jempol tersebut tidak beda jauh dengan uang Rp 400 ribu amplop cap jempol milik Bowo Pangarso yang digaruk KPK beberapa waktu lalu lantaran diduga untuk kepentingan ‘serangan fajar‘.

“Amplop cap jempol itu tidak beda jauh dengan dengan 400 ribu amplop cap jempol milik Bowo Pangarso,” ucapnya.

Poyuono mengimbau sekaligus mengajak masyarakat di seluruh pelosok negeri untuk bersama-sama membersihkan amplop-amplop cap jempol dengan cara menerimanya lalu melaporkannya ke Panwaslu mulai dari tingkat desa hingga pusat.

Baca Juga:  Bukan Emil Dardak, Sarmuji Beber Kader Internal Layak Digandeng Khofifah di Pilgub

“Kedua jika tidak sempat melaporkan pembagian amplop-amplop jempol, ambil aja uangnya dan jangan pilih capers-cawapres yang sering pakai tanda jempol di bilik suara nanti,” imbuhnya.

Kemudian, dia juga mengajak pendukung Prabowo-Sandi geruduk TPS dan menggunakan hak pilih sekaligus menjaga, mengawasi potensi kecurangan. “(Mereka) menggunakan serangan fajar dengan amplop cap jempol,” katanya.

“Jaga TPS hingga perhitungan suara selesai, dan lakukan dokumentasi dengan foto-foto dan videokan dengan HP sehingga jadi bukti kalau ada kecurangan dan viralkan,” serunya.

“Kawan-kawanku kaum buruh, nelayan, petani, pedagang, mahasiswa, pelajar, emak -emak ayo tanggal 17 April kita lakukan perubahan besar untuk negeri kita ini yang sudah salah arah dan makin banyak hutang numpuk dan TKA merajalela di mana-mana,” pungkasnya.

(eda)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,057