Ekonomi

Tidak Kooperatif, Fokdem Minta Pemerintah Evaluasi Mendag

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Seperti diketahui sebelumnya Menteri Perdagangan (Mendag) menyebutkan bahwa harga cabai akan turun seiring dengan turunnya curah hujan. Namun ia tidak tahu kapan pastinya dan mengatakan, “Tanya sama Tuhan kapan hujan berhenti” dan mendag juga pernah berkomentar agar masyarakat menanam pohon cabai.

Komentar-komentar pesimis Mendag Enggartiasto Lukita mendapat tanggapan serius dari Ketua Umum Forum Konstitusi dan Demokrasi (Fokdem) agar pemerintahan Jokowi mengevaluasi kinerja Mendag tersebut.

“Tidak sepantasnya menteri memberikan harapan palsu kepada masyarakat. Menteri yang seharusnya bisa menjadi kepanjangan presiden dalam memecahkan masalah malah bersikap pesimis,” kata Ketua Umum Fokdem Ismadani Rofiul Ulya, Kamis (23/2/2017).

Baca:

Harga Cabai Melambung, Mendag: Solusinya? Tanam Cabai Sendiri
Beli Cabai Murah? Mendag Enggar Ajak Masyarakat Belanja Online
Mendag Enggar Bosan Ditanya Soal Naiknya Harga Cabai

Sebagai menteri perdagangan, lanjut dia, Mendag harus dapat membuat kerjasama dengan pihak-pihak akademisi dan profesional untuk menanggulangi adanya kenaikan harga cabe di tiap musim penghujan. “Karena sudah sejak tahun sebelumnya harga cabai selalu memgalami peningkatan di musim penghujan dan tidak menutup kemungkinan setiap tahun kenaikannya akan semakin tinggi jika pemerintah tidak mencari solusinya,” sambung dia.

Baca Juga:  Bupati Nunukan dan OPD Berburu Takjil di Bazar Ramadhan

Apalagi menurut Enggartiasto harga cabai di daerah lain tidak semahal di Jawa. Di Ambon misalnya hanya Rp 55.000 karena disana curah hujan disana tidak setinggi di Jakarta sedang di Jakarta sendiri mencapai Rp 160.000 kesenjangan ini jelaslah bahwa ia tidak bekerja dengan baik mengingat cabai rawit ini merupakan kebutuhan pokok sehari hari.

“Seharusnya harga cabai rawit itu berada pada kisaran Rp 30.000 s.d Rp 55.000. Tentu hal ini harus dijadikan pembelajaran bagi pemerintah bagaimana menangani pedasnya harga cabai ini di masyarakat,” ujar Ismadani.

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 425