NUSANTARANEWS.CO, Ambon – Kandidat Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) 2018-2020 Kongres XXX, Muhammad Ridal, telah menginjakkan kaki di lokasi kongres Ambon. Ridal datang bersama beberapa mentor serta ketua Tim Pemenangannya pada Kamis, 15 Februari 2018, pada pukul 19.30 WIT.
Tiba di Penginapan Pemenangan, Ridal masuk ke ruangan yang telah ditentukan sebagai tempat pertemuan Ramah Tamah. Di tempat ini, Ridal disambut oleh puluhan pendukung yang menyebut dirinya sebagai Tim Milenial.
Dalam pidatonya, Ridal menyebut bahwa dirinya maju sebagai Kandidat Ketua Umum PB HMI, sejatinya adalah wujud perjuangan gagasan. Ia menginginkan agar dunia digital yang saat ini mewabah dunia, menjadi jalan tersendiri dalam perjuangan HMI kedepan.
“Gagasan yang kita sebut sebagai HMI Milenial, adalah wacana kolektif kita bersama. Saya, bisa disebut hanya simbol dari tujuan itu,” ujar Ridal.
“Perjuangan kita, sambung Ridal, bukan hanya berpikir soal wacana, juga bukan hanya bekerja secara efektif, tapi juga harus diniatkan sebagai ibadah kepada sang Maha Benar. Proses yang kita lalui sekarang, tambah Ridal, akan bernilai amaliah dari Tuhan Yang Maha Esa. Dengan begitu kongres saat ini akan lebih baik dibanding kongres-kongres sebelumnya,” tambah Ridal.
Sementara itu, salah-satu Tim Milenial yakni Ketua Umum HMI Cabang Lombok Tengah, Ahmad Khotim Saputra, menyebut bahwa Ridal adalah satu-satunya kandidat dengan gagasan yang jelas, terukur dan realistis. Khotim menyatakan, karena gagasan HMI Milenial itulah akhirnya ia memutuskan untuk bergabung memenangkan wacana yang Tim Milenial usung.
“Belum ada kandidat dengan visi yang kuat seperti HMI Milenial,” ujar Khotim
Bukan hanya itu, sambungnya, dari segi kualitas individu, kredibilitas kepemimpinan Ridal adalah salah-satu harta terbaik yang dimiliki oleh PB HMI saat ini. Khotim meneruskan bahwa kecakapan Ridal dalam memimpin ia yakini saat melihat Ridal turun dalam dunia perkaderan di HMI.
“Kalau soal perkaderan, kakanda Ridal seperti tidak ada lelahnya,” kata Khotim (Ded)
Editor: M. Yahya Suprabana
