EkonomiGaya HidupMancanegara

Thailand Telah Mempersiapkan Diri Menjadi Pusat Manufaktur Kendaraan Listrik

Thailand telah mempersiapkan diri menjadi pusat manufaktur kendaraan listrik.
Thailand telah mempersiapkan diri menjadi pusat manufaktur kendaraan listrik/Foto: Ist

NUSANTARANEWS.CO – Thailand telah mempersiapkan diri menjadi pusat manufaktur kendaraan listrik. Zaman baru akan segera tiba dalam waktu dua tiga dekade mendatang. Dunia kini mulai memasuki globalisasi ketiga yang kian transparan wujudnya di berbagai pelosok dunia, terutama di negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Jerman dan Eropa, Jepang serta negara-negara maju lainnya. Di Asia Tenggara, Indonesia dan Thailand. juga bergerak mempersiapkan diri untuk menyongsong zaman baru tersebut.

Empat tahun yang lalu, tepatnya 9 Agustus 2016, Wakil Perdana Menteri Thailand, Somkid Jatusripitak mengistruksikan Departemen Cukai untuk mempertimbangkan hak pajak guna mendorong produksi kendaraan listrik di dalam negeri. Kebijakan tersebut juga didukung Menteri Keuangan Thailand dengan menawarkan insentif pajak demi mendorong pertumbuhan industri otomotif di dalam negeri. Dengan kata lain, pemerintah Thailand tidak mendukung impor mobil listrik secara utuh (Completely Built-Up/CBU).

Thailand telah menunjukkan respon yang tepat sebagai salah satu kesiapannya menyambut zaman baru. Persiapan yang dilakukan oleh pemerintah Thailand adalah dukungan penuh terhadap produksi lokal mobil Listrik dengan memberi insentif pajak sehingga menumbuhkan industri otomotif mobil listrik lokal.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Gelar Gebyar Bazar Ramadhan Sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat

Motif di balik instruksi Somkid Jatusripitak tak lain dan tak bukan adalah bagian dari usaha menyulap Negeri Gajah Putih itu menjadi pusat manufaktur kendaraan listrik. Departemen Cukai juga telah mulai memberlakukan tarif pajak sebesar 10 persen pada kendaraan listrik. Hal itu jauh di bawah jenis kendaraan lain yang mencapai 14-35 persen.

Pemerintah Thailand kini terus meningkatkan upayanya untuk mempromosikan penggunaan kendaraan listrik di negaranya. Bangkok Post melaporkan bahwa Menteri Energi Sontirat Sontijirawong mengatakan pemerintah Thailand telah mempelajari keringanan pajak, diskon, dan subsidi parsial untuk menarik pembeli kendaraan listrik.

Sementara Asosiasi Kendaraan Listrik Thailand (EVAT) menyerukan kepada pemerintah untuk meningkatkan kemajuan dalam mengembangkan peta jalan kendaraan listrik untuk menciptakan pasar lokal.

Selain mempromosikan penggunaan kendaraan listrik, Kementerian Energi juga sedang berupaya memperkenalkan kebijakan dukungan untuk produksi dan rantai pasokan kendaraan listrik. Dukungan itu untuk membantu pengembangan baterai lithium-ion dan komponen inti yang digunakan dalam kendaraan listrik.

Baca Juga:  Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi UMKM, Pemkab Sumenep Gelar Bazar Takjil Ramadan 2024

Pemerintah Thailand telah mengumumkan target untuk memiliki 1,2 juta kendaraan listrik di jalan pada 2036. Untuk mendukung itu, targetnya akan ada 690 stasiun pengisian daya kendaraan listrik. (Alya Karen)

Related Posts

1 of 3,053