Kesehatan

Tetap Zona Hijau Covid-19, Bupati Sumenep Sampaikan Rahasianya

Tetap zona hijau Covid-19, Bupati Sumenep sampaikan rahasianya
Tetap zona hijau Covid-19, Bupati Sumenep sampaikan rahasianya. Ket foto : Bupati Sumenep KH. Abuya Busyro Karim.

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Tetap zona hijau Covid-19, Bupati Sumenep sampaikan rahasianya. Mewabahnya Covid-19 atau virus corona di negeri ini mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi bahkan Kabupaten Kota di Indonesia.

Dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur hanya ada dua Kabupatan di Madura yakni Sampang dan Sumenep yang masih zona hijau dari peyebaran Covid-19 hingga Minggu, (12/4)

Melalui teleconference Bupati Sumenep KH. Abuya Busyro Karim dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membeberkan keberhasilannya bisa mempertahankan zona hijau Covid 19.

“Salah satunya taat pada aturan yang berlaku kunci sukses Sumenep tetap zona hijau,” beber suami Nurfitriana itu

Menurut Busyro keberhasilan tetap menjadi zona hijau karena masyarakat Sumenep mempunyai kesadaran tinggi untuk menjaga diri dan lingkungan, sehingga dalam bentuk kesadaran itu masyarakat Sumenep selalu mematuhi imbauan dari pemerintah maupun dari para tokoh masyarakat di desa.

“Masyarakat Sumenep memiliki kesadaran tinggi untuk memutus penyebaran Covid 19, kesadaran itulah yang membuat sumenep tetap di zona hijau,” paparnya

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Dirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak: Di Pamekasan Sehatnya Harus Berkualitas

Bahkan kata Busyro masyarakat Sumenep rela menunda resepsi pernikahan putra putrinya selama masa darurat Covid-19. Itu semua dilakukan karena masyarakat Sumenep patuh pada atauran atau himbauan pemerintah agar masyarakat tidak berkerumun dalam jumlah bayak.

Keberhasilan Sumenep tetap di zona hijau tidak segampang membalikkan telapak tangan. Namun, banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi salah satunya adalah  ketika masyarakat menolak himbauan isolasi diri selama 14 hari.

Namun berkat kerja sama Pemerintah Sumenep dengan semua elemen masyarakat, dan melakukan pendekatan persuasif melalui tokoh masyarakat desa, akhirnya banyak orang yang menerima isolasi diri selama 14 hari.

“Butuh kerjama yang kuat melawan Covid 19,” ucapnya (md/ed. Banyu)

Related Posts

1 of 3,053