Terbaru

Teruntuk Kaum Perempuan, Kenali Penyebab Nyeri Dadakan Saat Bercinta

NUSANTARANEWS.CO – Tujuh dari sepuluh wanita pernah mengalami rasa sakit pada miss V saat melakukan seks. Dalam sebuah studi yang dipulikasikan oleh The Journal of Sexual Medicini, awal Maret 2016 lalu, menunjukkan bahwa 30 persen wanita dilaporkan merasakan nyeri saat melakukan hubungan intim dengan pasangannya.

Faktor-faktor penyebabnya yang jarang mendapat perhatian adalah sebagai berikut:

Pertama, rasa nyeri disebabkan jarang bercinta

Miss V mengalami penyempitan secara bertahap jika sepanjang dua tahun tidak pernah berhubungan intim. Menyempitnya miss V inilah yang ketika melakukan seks lagi akan menimbulkan rasa nyeri. Persis seperti ketika Anda tidak pernah jalan kaki dengan jarak yang jauh dalam yang waktu yang sangat lama, kemudian tiba-tiba Anda melakukan perjalanan (jalan kaki) jauh. Otomatis otot-otot kaki dan lutut Anda akan nyeri.

Dokter Obstetri dan Ginekologi New York, Dr. Raquel Dardik, MD, seperti dikutip kompas.com, berkata, “seperti semua otot, aktivitas seks teratur bisa membuat vagina sehat dan kuat. Jika hubungan seks dilakukan teratur, dinding vagina akan tetap lentur dan fleksibel”.

Baca Juga:  Tak Beretika, Oknum Polisi Polda Metro Jaya Masuk Kamar Ketum PPWI Tanpa Izin

Kedua, Rasa Nyeri Karena Anda Sedang Stres

Stres secara tidak langsung akan mempengaruhi kesiapan miss V saat bercinta. Kenapa? Lantaran ketika Anda stress, Anda akan sulit terangsang. Rangsangan yang tidak cukup memadai inilah pemicu kurangnya lubrikasi dan rileksasi otot pada miss V.

Tahun 2011 lalu wolipop.detik.com mempublikasikan statemen dr. Anri Wanananda MS, konsultan seks detikHealt, “kalua nyerinya di dalam vagina, kemungkinan karena lubrikasi vagina belum optimal hingga terjadi iritasi akibat gesekan penis pada dinding vagina”.

Ketiga, Nyeri karena ada perubahan

Masa menopause akan dialami oleh setiap wanita seiring pertambahan usinya. Hampir setiap wanita ketika memasuki masa ini, dorongan seksnya pun berubah. Perubahan ini juga berdampak terhadap turunnya hormon sehingga membuat lubrikasi vagina berkurang. (Sel)

Related Posts

1 of 6