Politik

Terlalu Percaya Diri Menang Pileg, Nasdem Tak Butuh Capres Jokowi untuk Dongkrak Suara

surya paloh, partai nasdem, kader nasdem, mekanisme demokrasi, musda nasdem, kongres nasdem, demorkasi nasdem, gerakan restorasi, restorasi nasdem, parpol nasdem, nusantaranews, nusantara, nusantara news, nusantaranewsco
Logo Partai Nasdem. (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, SurabayaPartai Nasdem dianggap terlalu percaya diri dalam menghadapi Pemilu 2019. Partai besutan Surya Paloh tersebut tampaknya tak terlalu mengandalkan paslon capres dari Jokowi-Ma’ruf di Pileg 2019.

Partai Nasdem sadar betul sehingga tidak berharap adanya cocktail effect dari pasangan Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019. Alasannya, cocktail effect Jokowi diprediksi akan diterima PDIP, sedangkan untuk KH Ma’ruf Amin bakal diterima PKB.

“Untuk mencari kursi parlemen, kami cari suara sendiri. Sebab dukungan yang diberikan kepada Jokowi-Ma’ruf itu karena memang sangat dibutuhkan Indonesia. Nasdem bukan berpikir untuk kepentingan dirinya sendiri tapi untuk kepentingan Indonesia,” ujar Ketua Bappilu DPP Partai Nasdem, Effendi Choirie atau akrab dipanggil Gus Choi, Surabaya, Selasa (13/11).

Menurut mantan anggota DPR RI ini, pasangan nomor urut 01 sangat ideal karena merepresentasikan nasionalis dan relegius.

Apalagi, sambung pria asal Gresik ini, kinerja Presiden Jokowi selama memimpin Indonesia di periode pertama mampu membuktikan kinerja yang bagus, dan jelas adanya perubahan yang signifikan dalam membangun Indonesia.

Baca Juga:  Survei Sering Unggul, Khofifah-Emil Berpeluang Menang Besar di Pilgub Jawa Timur

“Menjadi pemimpin Indonesia itu berat sekali, akhirnya orang yang belum punya kiprah dipilih karena punya uang, seperti Sandiaga. Tapi Nasdem ingin memperoleh pemimpin yang terbaik supaya dia bisa mengurus pemerintah dan rakyat secara sungguh-sungguh,” tegasnya.

Partai NasDem, kata Gus Choi, juga ingin memotong praktek korupsi dari hulunya. Caranya, dukungan yang diberikan tanpa mahar. Sebab, salah satu penyebab pemimpin korupsi itu karena saat mau mencalonkan dipalak sehingga saat menjadi pemimpin berusaha mengembalikan modal dengan korupsi.

“Ini bagian dari pemberian Partai Nasdem dalam rangka supaya para pemimpin itu bersih sehingga APBN dan APBD sepenuhnya untuk kepentingan rakyat,” pungkasnya.

Pewarta: Setya N
Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 3,158